Berita Lamongan

Wingko Panas Warna-Warni Aneka Rasa Khas Lamongan, Cocok Jadi Oleh-Oleh Lebaran 2024

ada wingko yang kini sedang tren dan terkenal di Jalan Panglima Sudirman Kota Lamongan, yakni wingko panas warna-warni dengan aneka rasa.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: irwan sy
hanif manshuri/surya.co.id
Pembeli sedang memilih wingko panas warna-warni di Toko Oleh-Oleh 'Sedap Mantap' Lamongan. Wingko panas warna-warni cocok untuk dijadikan oleh-oleh mudik Lebaran 2024. 

SURYA.co.id | LAMONGAN - Wingko Babat merupakan salah satu kuliner khas Lamongan yang pas dijadikan oleh-oleh liburan Idul Fitri 1445 Hijriah.

Namun ternyata, ada wingko yang kini sedang tren dan terkenal di Jalan Panglima Sudirman Kota Lamongan, yakni wingko panas warna-warni dengan aneka rasa.

Anda yang sedang melintas dari arah Surabaya atau sebaliknya dengan mudah untuk mendapatkannya.

Ada puluhan stand yang siap memenuhi keinginan anda untuk memperoleh jajanan, termasuk wingko panas warna-warni itu.

Wingko panas warna-warni khas Lamongan ini  merupakan jenis kudapan yang bahan baku utamanya adalah kelapa ini ternyata banyak diburu para pemudik yang sedang melewati Kota Lamongan.

Gerai-gerai wingko yang ada di sepanjang Jalan Panglima Sudirman banyak diburu para pemudik.

Terlihat para pemudik sedang antre untuk membeli wingko sebagai oleh-oleh untuk dibagikan kepada kerabat.

Ada puluhan stand wingko yang menjual berbagai varian wingko, di antaranya wingko warna-warni dengan varian rasa ketan hitam, pandan, nangka, durian serta wingko original.

Untuk urusan harga pun cukup terjangkau mulai dari Rp 22 ribu hingga 24 ribu rupiah per kotak, tergantung jenis varian wingko yang diingkan.

Seperti toko oleh-oleh Delavva, satu di antara stand wingko yang ada di Jalan Panglima Sudirman.

Wingko produksinya bisa bisa bertahan selama empat hari.

"Wingko ini bahannya asli tanpa pengawet. Makanya hanya bisa bertahan empat hari," kata Della kepada SURYA, Sabtu (13/4/2024).

Menurut Della, wingko yang diproduksi di stand sepanjang Jalan Panglima Sudirman dijual dalam kondisi panas.

Saat liburan Idul Fitri ini produksinya meningkat tajam.

Tak beda jauh dengan Sucipto dan Nati Fatmawati.

Terhitung sejak hari pertama arus balik 2024, terjadi lonjakan yang signifikan untuk permintaan maupun pesanan wingko.

Diungkapkan, jika selama arus balik lonjakan permintaan wingko naik hingga 140 persen.

Hari-hari biasa rata-rata hanya mampu menjual 1000 biji dalam sehari.

Sedang selama liburan Idul Fitri bisa tembus hingga 2500 biji dalam sehari.

"Alhamdulillah omzet naik," katanya.

Pembeli banyak dari luar daerah saat mereka sedang melintas di Lamongan.

Pembeli  banyak datang dari Jawa Tengah, Jakarta, Surabaya  termasuk Madura.

Widya, seorang pemudik asal Jawa Tengah yang hendak balik ini mengaku dirinya sengaja membeli wingko khas Lamongan sebagai oleh-oleh untuk kerabatnya.

Menurutnya, wingko panas ini benar-benar khas, apalagi dijual dalam kondisi panas.

"Selain rasanya manis dan lezat,  harganya pun sangat terjangkau," katanya.

Ramainya para pemudik yang berburu wingko, membawa berkah tersendiri bagi produsen wingko panas warna-warni khas Lamongan.

Para pembuat wingko memprediksi lonjakan permintaan dan pesanan wingko panas khas Lamongan akan terus mengalami kenaikan hingga lebaran ketupat mendatang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved