Pemilu 2024

Bobby Nasution, Menantu Joko Widodo Minta Maaf Usai Diisukan Diusung Golkar Maju Gubernur Sumut

Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution meminta maaf terkait sejumlah kehebohan setelah ia hadir di kantor DPP Partai Golkar beberapa waktu lalu.

Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews.com
Bobby Nasution 

SURYA.co.id - Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution meminta maaf terkait sejumlah kehebohan setelah ia hadir di kantor DPP Partai Golkar beberapa waktu lalu.

Permohonan permintaan maaf itu, disampaikan Bobby Nasution saat diwawancarai awak media usai kegiatan Malam Takbiran dan Pawai Kendaraan Hias menyambut 1 Syawal 1445 Hijriah di Lapangan Merdeka, Kota Medan.

Kehadiran itu dijelaskan bobby, karena diundang dengan undangan yang berbeda.

Bobby pun meminta maaf kepada DPD Golkar Sumut perihal arah dukungan Golkar terhadap dirinya maju pada Pilgub Sumut.

"Ya kalau memang DPD Golkar Sumut menyatakan seperti itu, di malam takbiran ini saya secara pribadi mohon maaf tentunya kepada DPD Golkar Sumut.

Bang Ijeck kalau undangan itu timbul masalah," kata Bobby kepada awak media, Selasa (9/4/2024) malam.

Bobby mengatakan, bahwa antara dirinya dengan Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah (Ijek) hingga saat ini masih berhubungan baik.

"Secara pribadi saya dengan bang Ijek, persoalan apa-apa kami sangat baik sekali, kami sangat berhubungan baik sekali.

Memang kalau beliau kebetulan lagi ada di Medan, saya akan langsung bersilaturahmi, tapi beliau sedang tidak di Medan untuk mengklarifikasi ataupun menyampaikan beberapa hal yang terjadi," ujarnya.

"Sekali lagi saya mohon maaf lah, pada kesempatan malam takbiran ini," sebutnya.

Sementara, saat ditanya apakah sebelumnya dirinya sempat berkomunikasi dengan Musa Rajekshah terkait undangan tersebut, dirinya tidak memberikan jawaban yang rinci.

"Ini yang pasti saya dari Golkar tetap dua, baik secara calon gubernur dan calon wali kota, sama saya rasa kayak bang Ijek, diundang sebagai calon gubernur juga dan calon wakil gubernur juga, lembarannya dua," jawabnya.

"Sekarang saya mau ditafsirkan sebagai calon gubernur atau calon wali kota itu kan tafsiran dari masing-masing, yang pasti diundang kemarin itu belum ada yang menyebutkan," sambungnya.

Ia pun mengatakan, hingga sampai saat ini, masih mengikuti arahan dari Arilangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar.

"Kita ikuti arahan dari pak Airlangga kemarin, itu yang harus kita turutin dulu," pungkasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved