Berita Surabaya

Satoria Bersama PP Muhammadiyah Launching Produk Cairan Infus Suryavena buat Penuhi Kebutuhan 400 RS

PT Satoria Aneka Industri (SAI) bekerja sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melaunching produk cairan infus merek Suryavena

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Muhadjir Effendy bersama Ketum PP Muhammadiyah Prof KH Haedar Nashir, dan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Rita Endang, hadir saat launching Suryavena, bersama Presiden Direktur Satoria Group Alim Satria, Komisaris Utama PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Salam Fachmi Idris dan Direktur Utama KFTD Djagad Prakasa Dwialam. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Perusahan farmasi PT Satoria Aneka Industri (SAI) bekerja sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melaunching produk cairan infus merek Suryavena guna memasok 400 Rumah Sakit dan klinik Muhammadiyah.

Kegiatan launching Suryavena dihadiri  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Muhadjir Effendy, Ketum PP Muhammadiyah  Prof KH Haedar Nashir, Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM Rita Endang, Presiden Direktur Satoria Group Alim Satria, Komisaris Utama PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Salam Fachmi Idris dan Direktur Utama KFTD Djagad Prakasa Dwialam.

Presiden Direktur Satoria Group Alim Satria mengatakan kerja sama ini merupakan Co Branding dengan merek Suryavena yang dimiliki kedua pihak Muhammadiyah dan SAI untuk memenuhi kebutuhan seluruh jaringan rumah sakit Muhammadiyah.

“Sebagai perusahaan multinasional, Satoria sangat mendukung penguatan produk lokal di negeri sendiri, Tentunya, kami menyambut gembira keinginan PP Muhammadiyah untuk memiliki produk merek sendiri,” kata Alim Satria, dalam rilisnya, Kamis (28/3/2024).

Alim Satria menjelaskan kerja sama ini melibatkan tiga pihak yakni Satoria Aneka Industri (SAI) sebagai produsen,  Kimia Farma Trading & Distribution sebagai distributor dan Muhammadiyah sebagai pemasaran ke jaringan rumah sakitnya.

“Kerja sama ini bukanlah sekadar kolaborasi bisnis biasa, namun sebuah keinginan dengan visi bersama untuk mencapai tujuan yang luar biasa. Bagi Satoria kolaborasi ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjamin kualitas hidup melalui pengobatan berkualitas tinggi dan unggul yang terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang,” jelas Alim Satria.

Saat ini pabrik PT Satoria Aneka Industri (yang biasa dikenal Satoria Pharma) yang berlokasi di Kabupaten Pasuran, Jawa Timur sudah memroduksi cairan infus dengan kapasitas hingga 160 juta botol per tahun.

Produksi pabrik yang diresmikan tahun 2017 sudah banyak mendukung program kesehatan Pemerintah melalui pelayanan fasilitas BPJS.

“Cairan infus Suryavena rencana mulai diproduksi akhir bulan ini dan mulai beredar pada April 2024, di mana pemasaran diserahkan kepada Muhammadiyah untuk diedarkan ke seluruh jaringan rumah sakit dan klinik mereka,” tambah Adi Pranoto Alim, Managing Director Satoria Pharma.

Adi mengatakan produksi Suryavena pada tahun pertama ini diproyeksikan mencapai 2 juta botol cairan infus, dan akan meningkat double digit pada tahun-tahun berikutnya.

Dengan jaringan rumah sakit dan klinik dan mancapai 400 unit, Adi optimistis kerja sama ini akan terus berkembang, dan tidak menutup kemungkinan untuk memasok rumah sakit lainnya.

“Kerja sama antara PP Muhammadiyah dan Satoria Aneka Industri tidak berbentuk kepemilikan saham, tapi pembicaraan menuju kesana sudah mulai di tahap pembicaraan. Kerja sama saat ini adalah Co- Branding merek ‘Suryavena’ yang dimiliki kedua pihak Muhammadiyah dan Satoria Pharma. Merek ini akan dikembangkan untuk awalnya ke jaringan rumah sakit Muhammadiyah dan kedepanya untuk rumah sakit lainnya,” beber Adi.

Saat ini Satoria Pharma memproduksi 14 varian jenis cairan  infus Normal Saline 0.9 persen, Ringer Lactate Dextrose 5?xtrose 10 % .

Ringer Acetate, Water for Injection, Potassium Chloride dalam berbagai ukuran.

Adi menjelaskan Satoria Pharma berhasil membawa teknologi dari mitra strategis di China ke Indonesia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved