Ada Benjolan di Payudara Jangan Langsung Panik, Cek Lewat Pemeriksaan FNAB untuk Diagnostik Awal

benjolan di payudara seringkali membuat wanita cemas, lantaran sering dianggap gejala awal penyakit kanker payudara.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: irwan sy
IST/Dok Pribadi
DETEKSI DINI - Dokter dari Departemen Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, dr Aditya Sita Sari SpPA, yang membahas terkait pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB). Pemeriksaan FNAB ini sebagai langkah awal deteksi dini kanker payudara. 

SURYA.co.id, SURABAYA – Menemukan benjolan di payudara seringkali membuat wanita cemas, lantaran sering dianggap gejala awal penyakit kanker payudara.

Namun, tidak semua benjolan bersifat ganas, karena dokter biasanya akan menganjurkan pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) sebagai langkah awal diagnosis.

Dokter dari Departemen Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dr Aditya Sita Sari SpPA, mengatakan FNAB adalah prosedur medis sederhana yang bertujuan mengambil sampel sel dari benjolan menggunakan jarum halus.

Sampel itu kemudian diperiksa oleh dokter spesialis patologi anatomi di laboratorium.

Berbeda dengan USG atau mammografi yang hanya melihat bentuk dari luar, FNAB memungkinkan dokter meneliti langsung jenis sel di dalam benjolan.

Prosedur ini dikenal tergolong cepat, mudah, dan minim rasa sakit.

“Pasien biasanya tidak perlu berpuasa. Prosesnya singkat, sekitar 15–30 menit, dan setelahnya pasien bisa langsung beraktivitas,” jelasnya, Kamis (4/9/2025).

Sebelum dilakukan, pasien hanya perlu memberi tahu dokter mengenai riwayat konsumsi obat pengencer darah atau alergi tertentu.

Saat pemeriksaan, area benjolan dibersihkan antiseptik, lalu jarum halus berukuran 25/26 G digunakan untuk mengambil sampel.

Aditya juga menjelaskan bahwa, FNAB dapat dilakukan dengan dua metode.

Pertama, secara blind dengan bantuan palpasi (perabaan) pada benjolan.

Kedua, dengan tuntunan alat seperti USG atau CT scan, biasanya untuk tumor berukuran kecil di bawah 1 cm atau yang letaknya lebih dalam.

Keunggulan FNAB antara lain minim rasa nyeri, hasil bisa diperoleh dalam beberapa hari, tidak meninggalkan bekas luka, serta risiko komplikasi yang sangat rendah.

Dari sisi biaya, pemeriksaan ini dinilai lebih terjangkau dibanding biopsi bedah.

“FNAB sangat dianjurkan sebagai pemeriksaan diagnostik pertama pada kasus tumor payudara. Prosedur ini bisa membantu pasien lebih cepat mengetahui kondisi mereka tanpa rasa khawatir berlebihan,” tambah Aditya.

Ia juga menganjurkan apabila individu merasakan perubahan pada payudara, seperti muncul benjolan, perubahan tekstur kulit, atau rasa tidak biasa, untuk dapat segera konsultasikan ke dokter.

“Deteksi dini dapat menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang,” ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved