Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik
4 Kejanggalan Pembunuhan Sadis Agen Bank di Gresik, Jasad Berubah Posisi hingga Dikira Digigit Ular
Sejumlah kejanggalan mewarnai pembunuhan Wardatun Toyyibah (28) di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Musahadah
SURYA.co.id | GRESIK - Sejumlah kejanggalan mewarnai pembunuhan Wardatun Toyyibah (28) di Desa Ima'an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Wardatun Toyyibah (28) yang selama ini dikenal sebagai agen bank plat merah itu tewas dengan banyak luka tusuk di tubuhnya .
Sementara sang anak, NZ yang masih berusia 2,5 tahun terluka di kakinya.
Berdasarkan hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina terdapat empat luka tusuk di tubuh Wardatun Toyyibah.
"Ada empat luka tusuk, di leher bagian depan dua, di dada satu, dan satu di leher bagian belakang," ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan.
Baca juga: Nasib Balita 2,5 Tahun Tahu Ibunya Dibunuh di Gresik: Masih Ketakutan, Ini Cara Polisi Memeriksanya
Dari empat luka tusuk tersebut, lanjutnya, yang membuat korban mengalami kematian karena luka tusuk di bagian dada.
"Yang mematikan karena luka tusuk di dada, itu mengenai ulu hati dan menembus ke jantung," tambahnya.
Hasil olah TKP, polisi mengamankan satu bungkus golok yang ditemukan di kasur milik korban.
"Barang bukti yang kita amankan ada sarung golok yang dicurigai milik pelaku yang tertinggal di kamar korban," terangnya.
Pihaknya menduga kuat, perempuan tersebut adalah korban perampokan lantaran terdapat barang yang hilang, seperti uang RP 160 juta dan ponsel korban.
Berikut kejanggalan-kejanggalan kasus ini:
1. Suami Tak Tahu Apa-apa
Suami korban, Mahfud (42) mengaku tidak tahu menahu mengenai tragedi yang dialami istrinya.
Padahal, Mahfud berada di satu rumah dengan korban, hanya saja di ruangan berbeda.
Mahfud mengaku saat kejadian dia tidur di ruang tamu. Terpisah dari istri dan anaknya yang tidur di kamar.
Pantauan surya.co.id, kamar tempat istri dan anaknya tidur persis di tembok belakang kursi ruang tamu, tempat dimana Mahfud mengaku tidur.
Mahfud mengaku baru tahu istrinya tewas pukul 05.00 Wib.
Dia meminta bantuan keluarganya untuk mengangkat jasad istrinya, lalu dimandikan dan ditutup jarik.
"Pertama tahu sekitar jam 5 lebih, tak lihat di bawah tempat tidur ada banyak darah. Kemudian saya langsung ke rumah kakak saya. Kakak saya yang pertama mengangkat jenazah istri saya," ujarnya.
Mahfud tidak tahu ciri-ciri pelakunya, darimana pelaku masuk, tidak mendengar suara apapun saat istrinya tewas, atau putrinya terluka.
2. Dikira bunuh diri
Dalam benak Mahfud, dia mengira istrinya itu meninggal dunia karena bunuh diri.
"Kan tak kira bunuh diri atau apa, tapi kok ternyata barang saya hilang semua," ungkapnya.
Ia mengaku bahwa atas kejadian tersebut, uang miliknya yang berada di kamar istrinya hilang.
"Kan saya belum tahu ya motifnya apa, ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir 160 juta dan handphone saya hilang," jelasnya.
Ia berasumsi bahwa saat kejadian, istrinya sempat melawan pelaku.
"Kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan," imbuhnya.
3. Keluarga mengira digigit ular

Di bagian lain, Hj Khuzaini (65), ibu Mahfud menduga awalnya mengira sang menantu meninggal karena digigit ular.
Dia menceritakan, sekitar pukul 03.00 WIB sempat mengetok pintu rumah Mahfudl untuk membangunkan makan sahur.
Namun, tidak ada respon, sehingga ditinggal kembali ke rumah yang jaraknya hanya berdampingan.
Khuzaini lalu melanjutkan ke masjid untuk salat subuh. Sepulang dari salat, kembali pulang ke rumah dan melanjutkan bersih-bersih piring.
"Kemudian, tertidur. Tahu-tahu dibangunkan Mahfudl, sambil meminta tolong. Saya langsung lari ke rumah dan masuk kamar. Dan melihat Datun (Panggilan akrab Wardatun Thoyyibah) terlungkup di lantai. Di kasur juga banyak darah. Sedangkan anaknya masih tidur," kata Khuzaini.
Setelah melihat Datun terlungkup di lantai, Khuzaini langsung mengangkat jasad Datun ke atas tempat tidur yang telungkup di lantai.
Dia juga mengambil anaknya yang masih tidur. Setelah itu, membersihkan tempat tidur dan membersihkan wajah Datun yang berlumuran darah menggunakan tangan.
"Saya kira digigit ular, sebab terlihat ada lubang-lubang di leher. Dan baju daster yang dipakai juga berlumuran darah. Baru sadar kalau itu pencurian, setelah anak saya (Mahfudl), mengetahui uang di lemari tidak ada dan pintu belakang terbuka," katanya.
Menurut Khuzaini, setelah itu tetangga ramai dan perangkat desa datang. Perangkat desa ada yang lapor ke Polisi. Dan kejadian tersebut membuatnya heran.
"Baru kali ini, ada pencurian juga pembunuhan. Setahu saya, tidak ada kejadian seperti ini," katanya.
4. Jenazah sudah berubah posisi
Polsek Dukun bersama Satreskrim Polres Gresik saat mendatangi lokasi kejadian, jenazah sudah dipindahkan dari lokasi kejadian.
Jenazah dipindahkan oleh suami dan keluarganya.
Jasad Wardatun Toyyibah sudah ditutup jarik warna coklat.
Hal ini yang membuat lokasi kejadian 'rusak'. Petugas menemukan sarung golok di atas kasur.
"Goloknya tidak ada," ujarnya.
Mahfud mengaku orang yang pertama kali yang mengangkat jasad istrinya adalah kakak korban.
"Yang pertama mengangkat jenazahnya kakak saya," tambahnya.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sepuluh orang saksi yang terdiri atas keluarga maupun tetangga.
Proses penyidikan mendapati kendala, sebab tempat kejadian perkara yang sudah berubah akibat jasad korban telah dipindah dari posisi awal.
"Keterangan suami dan anak menjadi hal yang sangat penting. Mengingat saat peristiwa, hanya dua orang tersebut yang berada di dalam rumah,” kata Aldhino.
Anak Sudah Bisa Bicara

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus tersebut, termasuk suami dan anak korban yang masih balita.
"Iya betul, tadi kami memeriksa anak korban. Kami memeriksa dengan didampingi oleh psikolog dan Dinas KBPPPA (Keluarga Berencana, Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Gresik," ujar Kanit Pidum Polres Gresik Ipda Komang Andhika Haditya Prabu kepada awak media, Senin (18/3/2024).
Komang menyebutkan, penyidik kepolisian sempat terkendala sewaktu melakukan pemeriksaan untuk meminta keterangan anak korban yang masih berusia 2,5 tahun.
Kendati demikian, Komang mengakui, secara keseluruhan proses pemeriksaan yang dilakukan terhadap anak korban mendapatkan hasil.
"Anak bisa bicara, namun belum begitu lancar, kesulitannya di sana," ucap Komang.
Kepala Dinas KBPPPA Gresik Titik Ernawati menambahkan, pihaknya mendampingi secara integratif holistik dan juga memfasilitasi agenda pemeriksaan yang dilakukan penyidik kepolisian terhadap anak korban.
"Kita dampingi psikologisnya melalui psikolog dan psikiater. Untuk psikologis, kami sudah melakukan asesmen awal terlihat ada ketakutan. Kami akan dampingi terus sampai anak bisa beradaptasi dan menyembuhkan dirinya sendiri dari trauma," tutur Titik. .
Sementara dari informasi masyarakat setempat, proses pemakaman jenazah korban Wardatun Thoyyibah (28), istri Mahfud, dilakukan saat salat maghrib pada Sabtu (17/3/2024).
Sebab proses autopsi di RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik hingga sekitar pukul 15.00 WIB.
Dan setelah salat tarawih, Mahfud dan kakaknya dipanggil penyidik Polres Gresik untuk dimintai keterangan. Bahkan, hingga pagi hari, Mahfud belum juga dipulangkan.
“Sampai pagi hari ini, Mahfud belum pulang, masih di Polres,” kata tetangga Mahfud yang enggan menyebutkan namanya.
Begitu juga yang disampaikan Kepala Desa Imaan Abd Rohim. Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada informasi pelaku pencurian berujung pembunuhan itu ditangkap.
“Belum ada informasi ditangkap pelakunya,” kata Abd Rohim.
Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik
pembunuhan di Gresik
Agen Bank BUMN Dibunuh
Wardatun Toyyibah
Kapolres Gresik
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Cara Midhol Habisi Nyawa Wardatun Toyyibah di Gresik Terungkap saat Rekonstruksi Pembunuhan |
![]() |
---|
Pelarian Midhol DPO Pembunuhan Gresik, Kerap Meresahkan Warga selama 7 Bulan Sembunyi di Kalimantan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS DPO Pembunuhan Gresik Sempat Melawan dan Berusaha Kabur saat Ditangkap di Kalimantan |
![]() |
---|
Midhol Dihadiahi Timah Panas Usai Melawan saat akan Ditangkap di Kalimantan Tengah |
![]() |
---|
Midhol Otak Pembunuhan dan Perampokan di Gresik Ditangkap, Setahun Sembunyi di Perkebunan Kalteng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.