Grahadi

Pemprov Jatim

Pemprov Jatim Pastikan Program Pinjaman Lunak Prokesra Kembali Disalurkan, Tapi Nilainya Turun

Di tahun 2024 ini, Pemprov Jatim akan kembali menyalurkan kredit program kesejahteraan rakyat atau yang biasa dengan Prokesra.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro
Dirut Bank UMKM Jawa Timur Yudhi Wahyu saat diwawancara SURYA.CO.ID, Senin (18/3/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dirut Bank UMKM Jawa Timur Yudhi Wahyu menegaskan, tahun ini Pemprov Jatim akan kembali menyalurkan kredit program kesejahteraan rakyat atau yang biasa dengan Prokesra.

Yudhi mengatakan, bahwa program kredit Prokesra dengan subsidi 3 persen per tahun ini, akan terus dilanjutkan seiring dengan tingginya antusiasme masyarakat untuk mengakses program bantuan finansial ini.

“Tahun ini program kredit atau pinjaman Prokesra akan kembali kami laksanakan. Meski nilainya tak sebesar tahun lalu. Plafonnya untuk tahun ini, nasabah bisa mendapatkan pinjaman maksimal Rp 25 juta yang bisa dicicil sampai tiga tahun dan bunganya sangat rendah, yaitu 3 persen saja,” kata Yudhi, Senin (18/3/2024).

Dalam setahun ini, anggaran yang disediakan untuk pinjaman Prokesra disediakan sebesar Rp 100 miliar. Dengan total subsidi yang disediakan mencapai Rp 7 miliar.

Dijelaskan, Yudhi bahwa jumlah pinjaman ini memang menurun jika dibandingkan tahun lalu.

Pasalnya, tahun 2023 plafon pinjaman yang diberikan setiap nasabah mencapai Rp 50 juta. Sementara dalam setahun anggaran yang disediakan mencapai Rp 360 miliar. Dengan total subsidi yang disediakan Pemprov Jatim mencapai Rp 13,2 miliar.

“Tahun 2023 kemarin total ada sebanyak 12 ribu nasabah yang mengakses program ini. Ada beberapa juga yang mengantre, juga akan kami selesaikan di tahun ini,” tegas Yudhi.

Lebih lanjut terkait anggaran program Prokesra yang tahun ini menurun, memang dikatakan Yudhi itu merupakan kebijakan Pemprov Jatim.

Namun meski nilainya menurun, lanjut Yudhi, namun pihaknya optimis bahwa program ini akan tetap bisa dimaksimalkan untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi pelaku usaha mikro dan kecil.

Terlebih, karena pinjaman ini bunganya sangat rendah dan lebih rendah dari bunga pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sekitar 7 persen setahun.

“Yang mengakses kredit ini adalah semuanya produktif untuk perdagangan dan juga pertanian atau peternakan. Yang penting mereka punya usaha yang sedang berjalan, tidak sedang memiki pinjaman lain, insya Allah dalam verifikasi pasti lolos,” Yudhi menuturkan.

Selain itu, sebagai Bank UMKM, Yudhi menambahkan, pihaknya menegaskan bahwa 90 persen pengakses pinjaman adalah untuk pinjaman produktif. Hanya 10 persen saja yang untuk konsumtif.

Di sisi lain, pihaknya juga tengah berupaya melakukan inovasi untuk bisa memperluas jangkauan.

Salah satu yang kini sedang dilakukan Bank UMKM Jatim, adalah menggagas pinjaman untuk umrah.

Juga mengembangkan akses mobile banking, yang tentunya akan memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi atau bahkan membuka rekening melalui sistem online.

“Karena sejatinya kami juga kan ditarget untuk deviden, jadi inovasi harus terus digagas. Tahun 2023, kami menyerahkan deviden Rp 9,4 miliar,” pungkas Yudhi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved