Berita Viral

Pengakuan Terbaru Saksi Kasus Kepala Bayi Tertinggal di Rahim, Bibi Ungkap Bidan Takut-takuti Pasien

Kasus kepala bayi tertinggal dalam rahim saat persalinan di puskesmas Bangkalan terus bergulir di kepolisian.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Musahadah
kolase surya/ahmad faisol/Kompas TV
Sittinah (kiri), bibi Mukarromah saat memberikan keterangan ke penyidik Satreskrim Polres Bangkalan soal kasus kepala bayi tertinggal di rahim. 

Saat tiba di puskesmas, Mukarromah pun meminta rujukan, namun tidak diberi. 

Alasannya, pihak puskesmas tidak bisa menghubungi dokternya. 

"Saya dibawa ke ruang persalinan, katanya mau usaha sendiri.

Saya gak mau melahirkan kesini.

Saya mau minta rujukan aja, mau operasi.

Katanya: Iya, sebentar ya... sebentar terus," ungkap Mukarromah

Akhirnya, persalinan Mukarromah pun dilakukan di puskesmas oleh seorang bidan dan dua orang lain. 

"Saya pembukaan empat disuruh ngejan. Akhirnya badan keluar... ditarik, didorong perut saya.

Akhirnya kepala terputus. Ditarik, saya sempat lihat bidan pegang gunting.

Sambil ditarik, perit saya didorong-dorong," ungkap Mukarromah sambil menyebut ada saksi tante yang mendampinginya. 

Mukarromah, ibu yang melahirkan tapi kepala bayinya terpotong dan tertinggal di rahim. Dia sudah melaporkan kasus ini ke polisi.
Mukarromah, ibu yang melahirkan tapi kepala bayinya terpotong dan tertinggal di rahim. Dia sudah melaporkan kasus ini ke polisi. (kolase kompas TV)

Setelah badan dan kepala bayinya terputus, Mukarromah pun merajuk untuk dirujuk ke rumah sakit. 

Namun, saat itu pun pihak rumah sakit menolaknya. 

Bahkan, Mukarromah mengaku ditakut-takuti. 

"Saya ditakut-takuti. Katanya, kamu di perjalanan, kalau ada apa-apa, bidan di sini tidak mau tahu. Nyampe di rumah sakit kamu gak bakal operasi, kamu bakalan dipaksa pakai tangan juga.

"Saya bilang, biarin... saya rujuk saja," ungkap Mukarromah

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved