Hikmah Ramadhan 2024
Berpuasa dengan Hati yang Damai dan Tenang
Alquran memberi panduan hidup bebas dari cemas dan sedih. Jika ingin hidup tentram ikuti panduan Alquran berikut ini.
Namun ada perbuatan yang bisa menghapus sedekah.
Dia telah besedekah tetapi nanti di akirat tidak menemukan pahala sedekahnya.
Hilang musnah diterbangkan angin.
Perbuatan yang menghanguskan pahala itu seperti yang dinyatakan Alquran:
Hai orang-orang beriman janganlah kamu batalkan sedekahmu dengan menyebut-sebut (undat-undat) dan menyakiti (si penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia. Dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya seperti batu licin yang di atasnya ada debu kemudian ditimpa hujan lebat lalu menjadi besih. Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir (QS. Al Baqarah 264).
Istikamah
Istikamah artinya: teguh pendirian, amal salehnya berkelanjutan, tidak mudah berubah, sesuainya antara kata dan perbuatan.
Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami Allah lalu mereka istikamah maka tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan tidak ada rasa sedih ( Al Afqaf/46: 13).
Sesunguhnya orang-orang yang berkata; 'Tuhan kami Allah' kemudian mereka istikamah, maka malaikat akan turun kepada mereka seraya berkata: jangan kamu merasa takut dan jangan merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindungmu dalam kebidupan dunia dan akhirat. Di dalamnya kamu peroleh apa yang kamu inginkan dan apa yang kamu minta (QS Fusilat/41:30-31)
Agar orang bisa istikamah, perlu latihan disertai niat yang kuat.
Tidak mudah orang bisa teguh pendirian karena godaan kehidupan amat besar.
Juga tidak mudah orang bisa melakukan kebiasaan baik yang berkelanjutan.
Kontinuitas itu menunjukkan kesungguhan.
Hanya orang yang bersungguh-sungguh yang sanggup melakukan suatu kebaikan secara terus menerus, tidak hanya sekali-sekali.
Perlu tekad dan perencanaan, bukan sekadar asal ingat dan asal mau.
Menjadi inisiator perbaikan (islah)
Dunia ini berkembang karena ada gagasan dan inisiatif.
Tanpa ada gagasan dan inisiatip dunia akan statis, dunia akan berhenti Karena itu penggerak perbaikan (inisiator), orang yang membuat nilai tambah, hidupnya akan bebas dari cemas dan sedih.
Dia selalu berpikir positip dan meyakini tidak ada sesuatu yang tidak bisa diselesaikan.
Hidup ini tidak ada jalan buntu, selalu ada jalan keluar.
Maka siapa yang beriman dan melakukan perbaikan maka bagi mereka tidak ada rasa cemas dan tidak ada rasa sedih. (QS.Al An’am/6: 48).
Mereka selalu menciptakan perdamaian dan mencarikan jalan keluar atas problem yang terjadi.
Karena selalu berpikir positip maka dia tidak pernah menghadapi sesuatu dengan pesimis.
Mereka selalu optimistis bahwa masalah yang dihadapi akan bisa diselesaikan.
Maka wajar jika mereka tidak merasa cemas dan sedih dalam hidup.
Ikhlas
Inilah roh dari semua perbuatan baik.
Jika tidak ada Ikhlas seperti benda tidak ada roh, benda itu mati, sama sekali tidak menarik.
Bahkan bisa bau tidak sedap.
Ini belaku dalam segala perbuatan.
Dan mereka tidak diperintah keculi untuk menyembah Allah dengan memurnikan ketataan kepada Nya dalam menjalankan agama dengan lurus (QS al Bayynah/98:5).
Ikhlas artinya tidak bercampur.
Niat yang Ikhlas artinya niatnya tidak bercampur dengan kepentingan lain, seperti disertai hawa nafsu, ambisi tertentu atau kepentingan yang tersembunyi.
Tidak semata-mata murni untuk mengabdi kepada Allah.
Tanda Ikhlas:
1. Gembira
2. Cinta
3. Syukur
4. Sabar
Orang yang mengeluh dalam melakukan sesuatu tandanya tidak Ikhlas.
Orang yang Ikhlas selalu mengerjakan sesuatu dengan gembira.
Contoh orang Ikhlas adalah ibu hamil.
Dia mengalami kondisi yang tidak enak, namun dia tetap gembira.
Dia rela minum obat demi kersehatan bayi dikandungnya.
Itu karena seorang ibu cinta pada bayinya.
Tanpa rasa cinta tidak mungkin dia rela berkorban sedemikian rupa.
Seorang ibu hamil selalu bersyukur karena dia mendapat karunia berupa titipan bayi dalam rahimnya.
Tidak ada ibu hamil yang mengumpat karena dalam rahimnya ada janin.
Kita bicara dalam situasi yang nomal, bukan dalam darurat kecelakaan.
Ibu hamil juga sabar, sesedia menunggu lahirnya bayi sembilan bulan.
Tidak ada ibu hamil; yang ingin anaknya lahir dalam empa bulan karena hamil itu tidk enak.
Mengikuti petunjuk Allah
Kami berfirman: “Turunlah kamu semua dari sorga itu. Kemudian ketika datang petunjuk Ku kepadamu, maka siapa yang mengikuti petunjuk Ku niscaya tidak ada rasa khawatir atas mereka dan tidak ada rasa sedih” (QS.Al Baqaah 38).
Ayat ini berkaitan dengan peristiwa ketika nabi Adam AS dikeluarkan Allah dari sorga dan pindah ke bumi.
Tentu saja akan banyak problem.
Dari kehidupan yang serba ada dan serba mudah menjadi kehidupan yang harus penuh perjuangan.
Tentu tidak mudah.
Tetapi Allah telah menjamin jika Adam AS mengikuti petunjuk-petunjuk Allah maka hidupnya akan mudah.
Tidak ada yang perlu dicemaskan dan ditakutkan.
Demikian kita. Jika kita ingin hidup bebas dari rasa cemas dan sedih maka kuncinya ikutilah petunjuk yang telah ditetapkan Allah.
Maka Allah menjamin hidup kita akan tentram.
Tidak ada kecemasan dan tidak ada tasa takut.
Rizki juga akan dimudahkan Allah.
Selamat beribadah puasa dengan hati tentram dan damai (*)
KH Nur Cholis Huda,
Ketua MUI Jatim
Hikmah Ramadhan 2024 - Hari Raya, Antara Tradisi dan Tuntunan Syariat |
![]() |
---|
Hikmah Ramadhan 2024, Islam yang Diamalkan |
![]() |
---|
Hikmah Ramadhan, Memahami Fungsi Zakat Fitrah oleh Sholihin Hasan |
![]() |
---|
Hidup Bersukma Ramadhan, Menjemput Hari Kemenangan Sesungguhnya |
![]() |
---|
Hikmah Ramadhan, Muhasabah Ramadhan oleh Dr KH Ilhamullah Sumarkan M Ag |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.