Ramadan 2024

3 Tips Puasa Sehat Penderita Diabetes, Lakukan Dengan ‘DOA’

Puasa Ramadan ini waktunya panjang, satu bulan penuh, kondisi ini yang membuat penderita DM. harus benar-benar fit

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Foto Istimewa
Bagi penderita diabetes saat berbuka puasa jangan dihantam semua makanan yang ada, perlu takaran agar selalu sehat 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Penderita diabetes mellitus (DM) tidak perlu risau untuk menjalankan ibadah puasa karena memang tidak dilarang.

Hanya saja perlu memperhatikan hal-hal tertentu agar puasanya lancar dan kondisi badan tetap prima.

Dr. Dr. Libriansyah.,MM., Sp.PD.,K-EMD.,FINASIM,AIFO-K dari Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani (RSI Ayani) mengatakan puasa Ramadan ini waktunya panjang, satu bulan penuh, kondisi ini yang membuat penderita DM. harus benar-benar fit.

“Karena ini hukumnya wajib maka penderita diabetes juga wajib berpuasa. Namun memang memiliki tantangan tersendiri,” katanya, Kamis (14/3/2024).

Agar nyaman penderita DM perlu melakukan pengawasan terhadap kondisi diri saat berpuasa. Pengawasan dilakukan oleh diri sendiri, keluarga terdekat baru oleh tenaga kesehatan. “Jadi kalau ada keluhan saat berpuasa bisa langsung ditangani dengan baik,” tukasnya.

Yang paling utama untuk penderita DM saat berpuasa adalah melakukan DOA. DOA ini kata dr Libriansyah adalah singkatan dari tiga hal. 

1. D adalah diet yang baik

Diet ini mengatur pola makan dengan baik bukan mengurangi makan.

Caranya, makanan yang sudah ditakar sebelumnya untuk siang hari ditarik ¾ bagiannya pada saat sahur. Lalu sisa ¼ bagian itu ditarik saat setelah sholat tarawih atau sebelum tarawih.

“Jangan dihantam saat berbuka semua. Dan yang perlu diingat adalah diabetes itu penyakit gula jadi tidak boleh gula, bukan manisnya ya tapi gulanya. Makan manis boleh tapi dari pemanis bukan gula,” tegasnya.

2.Lalu O adalah obat

Obat yang sudah disarankan dokter tetap diminum seperti semula namun bukan di siang hari.

“Konsumsi setelah berbuka puasa. Dan mengonsumsinya seperti yang sudah dianjurkan dokter. Kalau insulin bisa langsung konsultasi ke dokternya masing-masing karena insulin itu personal,” lanjutnya.

3. Lalu yang A adalah aktivitas

Dikatakan dr Libriansyah olah raga bisa dilakukan setelah sholat tarawih atau di antara pukul 15.00 hingga 18.00 WIB.

 “Tapi saya sarankan aktivitasnya jangan dengan olah raga karena nanti bisa lemas. Saat bulan Ramadan ini lakukan sholat wajib, tarawih dan sholat sunah lainnya, itu sama dengan melakukan aktivitas fisik. Bisa menjadi pengganti olah raga,” pungkasnya

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved