Berita Kota Surabaya
Bakul Ayam Layani Pembeli Uang Palsu di Surabaya dan Malang, Terkuak Dari Kejelian Resepsionis Hotel
Kapolsek Gubeng berharap masyarakat waspada terhadap peredaran upal karena bukan tidak mungkin sudah beredar di sekitar kita.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Masyarakat patut mewaspadai peredaran uang palsu (upal) selama bulan puasa sampai Idul Fitri ketika perputaran transaksi meningkat. Ini setelah jajaran Polsek Gubeng Surabaya membongkar praktik pencetakan dan peredaran upal, yang dikendalikan oleh RP, seorang pedagang ayam.
RP adalah pedagang ayam potong asal Tirtoyudo, Malang, yang terbukti memproduksi uang palsu dan sudah mengedarkannya di Surabaya dan Malang. Dan waktui tiga bulan saja RP bisa membuat uang pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000 palsu, hingga memiliki uang senilai Rp 222 juta.
Ia biasanya mengedarkan uang palsu di akun Facebook dengan harga jual satu banding empat. Pembeli hanya modal Rp 100.000 bisa mendapat sebanyak Rp 400.000 uang palsu. Bahkan RP menjual secara terang-terangan tanpa kode-kode.
Sampai akhirnya datang pembeli berinisial IHA (20), warga asal Peterongan Jombang yang sudah berdomisili di Nginden, Surabaya. IAH membeli upal buatan RP, kemudian menggunakannya untuk menyewa hotel di kawasan Kalibokor.
Ternyata resepsionis hotel mengetahui ciri-ciri uang palsu. "Resepsionis kemudian menghubungi kami. Saat tersangka IAH kami geledah ternyata membawa upal pecahan Rp 100.000 sebanyak 29 lembar," ucap Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Sudarmanto.
Penyelidikan pun dilakukan polisi. IAH akhirnya mengaku mendapat uang palsu itu dari RP. Polisi akhirnya memburu dan membekuk Rangga di Malang, sehingga berakhir sudah hidupnya yang penuh kepalsuan itu.
Kepada polisi RP mengaku membuat upal sekitar tiga bulanan. Dalam kurun waktu tersebut RP bisa mencetak lembaran rupiah palsu sebanyak Rp 222 juta. "Yang sudah beredar sekitar Rp 55 juta palsu," terang Eko.
Meski merupakan uang tidak sah, ternyata peminatnya tidak sedikit. Kebanyakan pembeli upal produksi RP adalah orang-orang dari kota besar. Misalnya Malang Kota dan Surabaya.
Dan RP memang melayani pembeli online dengan sistem cash on delivery (COD). Pembayaran diterima setelah upal itu sudah sampai di pembeli. Kini RP dan IAH meringkuk di penjara.
Kapolsek Gubeng berharap masyarakat selalu waspada terhadap peredaran upal karena bukan tidak mungkin sudah beredar di sekitar kita.
Terlebih saat momen Ramadhan 1445 Hijriah saat ini yang umumnya perputaran jual beli di pasar, mal dan sebagainya selalu meningkat. Ia berharap masyarakat setiap kali transaksi betul-betul memeriksa uang secara teliti.
"Bagi warga yang menemukan atau menerima upal, jangan ragu untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian," tandasnya. ****
uang palsu (upal)
peredaran uang palsu saat puasa dan Lebaran
tukang ayam mencetak uang palsu
pembeli uang palsu dari Surabaya dan Malang
Polsek Gubeng bongkat sindikat uang palsu
Menata Pasar Loak Surabaya Agar Omzet Pedagang Naik, Cak Eri Diteriaki, "Lanjutkan 2 Periode!" |
![]() |
---|
Harga Cabai Rawit Menyodok di Angka Rp 80 Ribu per KG, Pedagang Surabaya Sempat Kehabisan Stok |
![]() |
---|
Inovasi SIAPA PEKA Untuk Cegah Perkawinan Anak, Pemprov Jatim Raih Penghargaan Dari Unicef |
![]() |
---|
Motor Pegawai Barber Shop di Surabaya Dicukur Pencuri, Pelaku Terekam CCTV Hanya Butuh 12 Detik |
![]() |
---|
Diusut Kejati Jatim Atas Dugaan Korupsi Proyek KA Rp 28 Miliar, PT INKA Balas Dengan Karangan Bunga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.