Grahadi

Pemprov Jatim

Kasus PMK Kembali Tinggi di Jatim, Pemprov Gencarkan Vaksinasi Agar Produksi Daging Tak Menurun

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) di Jawa Timur kembali melonjak.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono memimpin proses distribusi vaksin PMK dan LSD ke kabupaten kota Jatim di Dinas Peternakan Jatim, Kamis (7/3/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) di Jawa Timur kembali melonjak.

Di Pasuruan, jumlah kasusnya bahkan melonjak hingga 150 lebih sapi dan menyebabkan 31 ekor sapi mati.

Selain di Pasuruan, kasus juga melonjak di Lamongan, Tulungagung, Kediri dan juga Lumajang.

Tak ingin kasus ini terus menggila, Kamis (7/3/2024) ini, Pemprov Jatim secara khusus menerima 1 juta dosis vaksin PMK dan 250 ribu dosis vaksin LSD dari Kementerian Pertanian.

Begitu sampai di Kantor Dinas Peternakan Jatim, vaksin tersebut langsung didistribusikan ke kabupaten/kota yang ada di Jatim.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan, bahwa vaksin yang hari ini diterima memang langsung didistribusikan ke kabupaten kota di Jatim.

“Hari ini, kami terima hari ini, juga langsung kami distribusikan. Di sini, Dinas Peternakan dari kabupaten kota juga sudah standby untuk mengambil kuota vaksin masing-masing,” tegas Adhy.

Sejatinya, kasus PMK di Jatim sudah melandai akhir tahun lalu. Namun seiring dengan musim pancaroba dan juga jelang Idul Adha, lalu lintas ternak keluar masuk ke Jatim cukup rapat. Sehingga sangat rentan untuk penularan.

“Kami optimis, bahwa vaksin yang diterima hari ini akan semakin mempercepat pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun LSD di Jawa Timur,” tegas Adhy.

Terlebih, sejauh ini Pemprov Jatim juga telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan pihak-pihak terkait dalam implementasi rencana aksi road map exit strategy PMK yang terukur.

Ia mengatakan, sejatinya kasus penyakit PMK di Jawa Timur mulai bulan Mei 2023 hingga dengan bulan Desember 2023 terus menurun.
Berdasarkan laporan iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) hingga tanggal 5 maret 2024, realisasi vaksinasi Jawa Timur sebanyak 11,3 juta dosis atau berkontribusi 42 persen dari total vaksinasi PMK di Indonesia.

Lebih lanjut Pj Gubernur Adhy menjelaskan, bahwa sebagai upaya tindak lanjut vaksinasi PMK, pemerintah juga melakukan penandaan ternak dengan ear tag. Hingga 5 Maret 2024, telah terpasang ear tag sebanyak 2,5 juta ekor, dari total ear tag yang telah didistribusikan ke kabupaten kota sebanyak 5,3 juta unit.

“Hari ini juga akan didistribusikan ear tag tambahan sebanyak 150 ribu unit,” ucapnya.

Upaya pengendalian PMK dan juga LSD ini, ditegaskan Adhy, juga mengupayakan langkah strategis dalam peningkatan populasi hewan ternak di Jawa Timur, khususnya sapi. Hal ini penting, karena Jawa Timur merupakan gudang ternak nasional.

“Jawa Timur merupakan sumber pangan asal hewan yang terbesar, juga sumber protein pangan daging hewan yang terbesar. Untuk itu, mari sama-sama kita jaga dan pertahankan. Dan saya yakin dengan berbekal pengalaman, ini kita bisa lakukan,” terangnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved