Berita Surabaya

Produksi Emas Menipis, PT Bumi Suksesindo akan Transisi dari Open Pit Jadi Tambang Bawah Tanah

PT Bumi Sukesindo sedang menyiapkan perubahan sistem pertambangan emas dari open pit menjadi pertambangan bawah tanah di Banyuwangi.

|
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Pertambangan emas di kawasan Tumpang Pitu, Pesanggrahan, Banyuwangi, yang saat ini sedang persiapan untuk mengembangkan tambang dalam tanah sambil menunggu izin yang belum turun. 

SURYA.co.id | SURABAYA - PT Bumi Suksesindo, perusahaan tambang yang sedang melakukan penambangan di kawasan Tumpang Pitu, Banyuwangi, sedang menyiapkan perubahan sistem pertambangan dari open pit alias pertambangan terbuka menjadi pertambangan bawah tanah.

Mereka sedang menghadapi masa transisi setelah produksinya melandai.

Heap Leach Operation Head PT Bumi Suksesindo, Hariadhi Anjar Kusuma, menjelaskan produksi emas di tambang di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, itu makin menipis.

"Tahun lalu, kami mencatatkan poduksi 129 ribu ounce emas," kata Hariadhi, Kamis (29/2/2023).

Jika dibandingkan dengan capaian 2022 sebanyak 125 ribu, perusahaan yang dibawah naungan Merdeka Copper and Gold itu masih mencatatkan pertumbuhan.

''Tapi, tahun ini kami memproyeksi produksi emas turun menjadi 121 ribu ounce. Karena tambang dengan sistem open pit memang bakal makin susah semakin dalam lapisan tanah yang kami gali,'' jelas Hariadhi.

Dia juga menjelaskan, sistem pertambangan open pit cukup sederhana. Penambang bakal menggali tanah untuk mencari ore alias batu mineral.

Ore tersebut bakal dipindah ke heap leach untuk dialiri air agar mineral mulia terpisah dengan tanah dan batuan lainnya.

Setelah itu, emas dan perak akan diserap oleh karbon aktif agar nantinya dijadikan satu batanganyang disebut dore bullion.

Bahan tersebut lah yang akhirnya di murnikan di Antam.

Terkait penurunan produksi, Hariadhi mengungkapkan, hal itu dikarenakan rasio emas yang didapat makin menurun.

Awal operasi 2017 silam, pihaknya bisa mendapatkan 3-4 gram emas dari pengolahan 1 ton ore.

Namun, kini rata-rata emas yang didapat dari 1 ton ore hanya mencapai 0,8 gram.

''Untuk solusi sementara, mungkin kami bisa menambah pad heap leach ke empat. Tapi, hakikatnya emasnya pasti makin jarang semakin dalam lapisannya. Prediksi kami 2027 akan susah untuk menerapkan sistem open pit,'' bebernya.

Karena itu, dia mengatakan masa transisi penting untung memperpanjang operasional tambang dengan 1.474 pekerja itu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved