Berita Lumajang

Penadah di Lumajang Raup Untung Besar Simpan Belasan Unit Motor Curian, Pelaku Utama Masih Buron

Polisi Lumajang menangkap seorang penadah yang menyimpan belasan unit sepeda motor hasil curian di kediamannya Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Erwin Wicaksono
Barang bukti yang berhasil diamankan Polisi dari seorang penadah sepeda motor curian di Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Jumat (1/3/2024). 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Kasus pencurian sepeda motor di Kabupaten Lumajang masih marak.

Kejahatan tersebut terungkap, setelah polisi menangkap seorang penadah yang menyimpan belasan unit sepeda motor hasil curian di kediamannya Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang pada Selasa (27/2/2024).

Kapolres Lumajang AKBP Zainur Rofik mengatakan, kasus ini bermula ketika seorang warga di Desa Jatigono, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, melaporkan kehilangan sepeda motor di teras rumahnya pada 18 Februari 2024.

Penyelidikan pun dilakukan, hingga akhirnya polisi mendapati petunjuk jika motor korban berada di rumah seorang penadah berinisial AS (43) warga Sumbersuko Lumajang.

Penadah tersebut akhirnya berhasil tertangkap dikediamannya tanpa perlawanan.

Di rumah tersangka, polisi mendapati sebanyak 10 unit sepeda motor berbagai jenis. Di antaranya sepeda motor roda tiga sebanyak 4 unit. Sisanya jenis motor bebek, matic hingga sport.

"Dari tersangka AS kemudian berkembang ke penangkapan tersangka AW (39) warga Tekung, Lumajang, yang perannya menghubungkan ketersediaan barang curian dari tersangka utama yang kini masih dalam pencarian," ujar Rofik ketika dikonfirmasi, Jumat (1/3/2024).

Rofik menambahkan, pihaknya masih mengejar pelaku utama yang berperan menyuplai penadah dengan motor-motor curian.

Polisi menduga, pelaku utama merupakan spesialis pencurian sepeda motor yang telah melakukan kejahatan di banyak tempat wilayah Kabupaten Lumajang. Khususnya Kecamatan Kunir.

Sementara itu, secara modus operandi, tersangka penadah AS melakukan penjualan motor hasil curian dengan cara online memanfaatkan jejaring media sosial.

Satu unit motor disebut bisa dihargai Rp 3 juta hingga Rp 6 juta, tergantung jenis. Penadah merusak nomor mesin menggunakan gerinda guna memuluskan penjualan.

Sementara itu, tersangka AW mendapat upah Rp 800 ribu jika berhasil menyuplai barang atau menjual barang curian dari penadah motor.

"Kami terus melakukan pengembangan untuk menangkap pelaku utama yang masih dalam pengejaran," jelas Rofik.

Di sisi lain, kedua tersangka penadah dijerat Pasal 480 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved