Surya Militer

Biodata Marsma TNI Wastum Anak Petani yang Sukses Jadi Staf Khusus KASAU, Ini Kisah Pejuangannya

Inilah profil dan biodata Marsma TNI Wastum, anak petani yang sukses jadi Satf Khusus KASAU. Simak juga kisah perjuangannya.

Tribunnews
Marsma TNI Wastum, Anak Petani yang Sukses Jadi Staf Khusus KASAU. Simak profil, biodata dan kisahnya. 

"Bagi orang kampung tentara itu sosok idaman.

Saya gatau mau jadi tentara apa, tapi yang kita lihat di kampung itu TNI AD.

Yang saya lihat itu Babinsa.

Danramil ketemu kalau 17-an di samping pak camat," cerita Wastum.

Berbekal kecerdasan yang dimiliki serta ditopang fisik yang kuat, Wastum memulai pendidikannya di Sekolah Taruna Nusantara.

Dia kemudian melanjutkan daftar ke Akademi Militer lantaran ingin menjadi seorang prajurit TNI Angkatan Darat.

Namun takdir berkata lain. Berdasarkan hasil seleksi, Wastum dinyatakan lebih layak bergabung dengan TNI Angkatan Udara hingga akhirnya dia diterima di Akademi Angkatan Udara (AAU).

3. Pernah langgar aturan taruna

Wastum menuturkan, dirinya sempat melanggar aturan taruna ketika dirinya diberi kesempatan pulang libur ke kampung halaman.

Hal itu terpaksa dilakukan Wastum demi membantu ayahnya menjadi buruh tani.

"Sebenarnya taruna kalau pulang itu kan gaboleh pakai baju sipil tapi itu saya langgar karena ga mungkin saya di rumah, bapak saya ke sawsah saya ga bantuin, saya anak cowok satu-satunya," jelas Wastum.

Hingga ada cerita lucu saat Wastum berstatus taruna senior.

Kala itu, dia melarang adik tingkatnya untuk mendatangi rumahnya.

Sebab, Wastum selama di rumah melepaskan seragam taruna demi membantu ayahnya menyangkul di sawah.

Suatu ketika beberapa junior Wastum datang tanpa sepengetahuannya.

Wastum yang masih menenteng cangkul sampai tak enak hati kala melihat para juniornya itu memberi hormat padanya.

"Saya bilang udah-udah jangan hormat, ini saya lagi pegang cangkul," kata Wastum.

4. Jadi penerbang kebanggaan TNI AU

Setelah lulus dari AAU berstatus peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik, Wastum sebenarnya ingin menjadi prajurit Paskhas.

Namun lagi-lagi takdir menuntunnya menjadi seorang penerbang.

Tak main-main, Wastum dipercaya memiloti pesawat tempur F16 yang pada masanya merupakan pesawat paling canggih milik TNI AU.

"Saya maunya penerbang helikopter gamau tempur karena tangan saya kasar biasa nyangkul bantu bapak saya di sawah," kata Wastum menceritakan masa awal karirnya di TNI AU.

"Jadi penerbang F16 itu yang tertinggi sebelum ada Sukhoi.

Ga semua orang bisa bawa F16," kata Wastum.

Salah satu prestasi paling diingat Wastum saat menjadi pilot F16 adalah ketika dia ditunjuk mengucapkan Dirgahayu HUT RI dari udara di atas Istana Negara pada tahun 2014 silam.

Waktu itu Wastum masih berpangkat Letnan Kolonel.

5. Pernah bingung saat nyetir mobil

Meski sudah lihai memiloti pesawat tempur F16 selulusnya dari AAU pada tahun 1996, rupanya kala itu Wastum belum bisa mengendarai mobil.

Ada momen kocak yang membuatnya akhirnya memberanikan mengemudi mobil.

Saat itu, komandan Wastum memintanya langsung menyopiri dia.

Lantaran itu adalah perintah dari atasnnya, mau tak mau Wastum mengendarai mobil itu.

"Setelah terbang saya disuruh nyetir sama komandan.

Belum bisa tapi karena disuruh komandan akhirnya belajar," kata Wastum.

Lantaran baru pertama kali duduk di kemudi sopir, mobil yang dikendarai Wastum sampai melompat karena dia membuka kopling tanpa perlahan.

Padahal di mobil itu ada komandan Wastum.

Namun skill Wastum yang begitu lihai mengendarai pesawat tempur F16 langsung hilang ketika dia diminta menyetir mobil.

"Jadi saya belajar nyopir setelah saya sudah mahir terbang F16," tutur Wastum.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved