Berita Surabaya

Penyaluran Kredit Bank Jatim Sepanjang 2023 Tumbuh 18,54 Persen dengan Nilai Rp 54,7 Triliun

Bank Jatim mencatatkan kinerja penyaluran kredit di sepanjang tahun 2023 yang meningkat 18,54 persen dengan nilai mencapai Rp 54,7 triliun

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Bank Jatim
Dirut Bank Jatim Busrul Iman bersama Edi Masrianto, Direktur Keuangan, Treasury & Global Services, Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah R Arief Wicaksono, dan Direktur Manajemen Risiko, Eko Susetyono, saat Pemaparan Publik Bank Jatim Tahun 2023 di Surabaya, Selasa (23/1/2024). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Bank Jatim mencatatkan kinerja penyaluran kredit di sepanjang tahun 2023 yang meningkat 18,54 persen dibanding tahun 2022 lalu, dengan nilai mencapai Rp 54,7 triliun.

Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengatakan mampu meningkatkan aset Bank Jatim di sepanjang 2023, menjadi Rp 103,85 triliun.

Pertumbuhan kredit tertinggi, terjadi pada sektor produktif (komersial & SME) sebesar 34,28 persen (YoY) dan sektor konsumer sebesar 8,91 persen (YoY).

"Melalui strategi segmentasi, modernisasi bisnis model, penentuan target dan monitoring yang terukur, serta pola shifting terhadap tenaga Account Officer telah menuai hasil yang signifikan terhadap pertumbuhan kredit utamanya kredit produktif," jelas Busrul saat Pemaparan Publik Bank Jatim Tahun 2023 di Surabaya, Selasa (23/1/2024).

Sedangkan untuk kredit konsumtif yang menjadi captive market bank juga masih memiliki potensi melalui momen seperti Penerimaan ASN baru, kenaikan gaji berkala ASN, momen penerimaan sekolah, liburan, dan lainnya.

Peningkatan kredit yang telah dicapai ini juga membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) perseroan semakin membaik.

Rasio LDR pada tahun 2022 hanya sebesar 56,50 persen, kemudian naik menjadi 70,03 persen, pada tahun 2023.

Penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman.

Hal itu terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim yang melandai, yakni di angka 2,83 persen pada 2022 menjadi 2,49 persen pada 2023.

Itu artinya kualitas kredit Bank Jatim semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi.

”NPL berhasil mengalami penurunan karena kami telah melakukan penyelesaian kredit bermasalah serta adanya kredit hapus buku dan laba bersih kami sepanjang 2023 tercatat sebesar Rp 1,47 triliun,” ungkap Busrul.

Kemudian dari sisi tabungan Bank Jatim, mengalami kenaikan 9,38 persen.

Perseroan memang selalu berusaha untuk terus meningkatkan pos tabungan sebagai dana murah melalui beberapa langkah seperti memasifkan penggunaan JConnect Mobile dan periode promosi di seluruh wilayah Jawa Timur.

Menurut Busrul, tabungan mengalami kenaikan seiring dengan tumbuhnya pengguna aplikasi mobile banking JConnect.

"Platform J Connect ini tidak hanya berfungsi sebagai produk untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi melalui Bank Jatim, namun juga untuk menyederhanakan dan mempercepat bisnis proses di internal," terang Busrul.

Dalam kesempatan itu, Busrul memaparkan, kinerja digital banking Bank Jatim memang cukup memuaskan.

Sepanjang 2023, pengguna JConnect Mobile mencapai 641.266 user atau tumbuh 29 persen (YoY).

Lalu untuk nominal transaksinya berada di angka Rp 42 triliun, naik 45 persen (YoY).

"Selanjutnya, user JConnect IB Corporate berada di angka 8.319 atau naik 31 persen (YoY) dengan nominal transaksi sebesar Rp 11,7 triliun. Tidak hanya itu saja, jumlah Agen Jatim sepanjang 2023 juga tumbuh 146 persen (YoY) menjadi 7.158 dengan nominal transaksinya Rp 92,3 miliar," beber Busrul.

Selain itu, merchant QRIS Bank Jatim juga sudah mencapai 136.274 atau tumbuh 133 persen (YoY) dengan nominal transaksi sebesar Rp 697 miliar atau tumbuh 262 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (YoY).

JConnect Loan juga tumbuh positif dan telah digunakan untuk memproses 35.710 persetujuan kredit dari 42.900 permohonan kredit.

Semua pencapaian positif itu tidak lepas dari adanya lima pilar transformasi yang telah diterapkan oleh Bank Jatim.

Kelima pilar itu adalah transformasi organisasi, transformasi human capital, transformasi rule making rules, transformasi IT & Digital Banking, dan aksi korporasi.

"Nah, untuk terus mendukung pengembangan dan pemantapan bidang TI & digital, di tahun 2024 bankjatim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 273,5 Miliar dengan komposisi Rp186 Miliar untuk CAPEX dan Rp 87 Miliar untuk OPEX. Anggaran ini meningkat sebesar 2,14 persen dari tahun sebelumnya," lanjut Edi Masrianto, Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim.

Tahun ini, menurut Edi, pihaknya sudah berencana akan meluncurkan New JConnect Mobile.

Progressnya sekarang masih dalam pengurusan perizinan OJK.

"Di dalam New JConnect Mobile itu nantinya akan ada total 94 fitur. Rinciannya, 36 fitur baru dan 58 fitur existing," pungkas Edi.

Selain Busrul dan Edi, dalam paparan kinerja tersebut hadir Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah R Arief Wicaksono, dan Direktur Manajemen Risiko, Eko Susetyono.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved