Berita Surabaya

Pengamat dan ICDX Sebut Kesadaran Warga terhadap Transaksi Komoditi dan Keuangan Syariah Mulai Naik

Pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
ICDX yang baru saja memberikan fasilitas transaksi perdana pembelian Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah atau SiKA antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Unit Usaha Syariah (UUS), Maybank Indonesia. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

"Tentunya menjadi kabar baik dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Pertumbuhan ini juga merupakan bukti naiknya kesadaran masyarakat terhadap instrumen keuangan dengan prinsip-prinsip syariah," kata dr Yoyok Prasetyo, Pengamat Ekonomi Syariah dari Universitas Islam Nusantara Bandung, Senin (22/1/2024).

Selanjutnya, pertumbuhan ini diharapkan menjadi pendorong, sehingga ke depan industri keuangan syariah di Indonesia mampu sejajar dengan negara-negara lain yang telah memanfaatkan skema ini.

"Namun untuk mencapai itu, perlu langkah strategis dalam bentuk upaya bersama dari semua pemangku kepentingan untuk melakukan dan lebih menggalakkan edukasi keuangan syariah kepada masyarakat," jelas Yoyok.

Peningkatkan keuangan syariah di juga terlihat dari transaksi komoditi stariah.

Indonesia Commodity and Derivatives Exchanges (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) merilis data transaksi komoditi syariah tahun 2023 yaitu sebesar Rp 1,2 triliun.

Jumlah transaksi tahun 2023 ini mengalami pertumbuhan 54 persen dibandingkan tahun 2022 dengan total transaksi mencapai Rp 785 miliar.

"Transaksi komoditi syariah di ICDX tahun 2023 ini meliputi Subrogasi Syariah sebesar 89 persen dan transaksi Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank (SiKA) 11 persen," kata Nursalam, Direktur Utama ICDX.

Adapun beberapa perbankan yang telah memanfaatkan skema transaksi ini adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk, PT Bank Jabar Banten Syariah, PT Bank Mega Syariah, Unit Usaha Syariah PT Bank Cimb Niaga Tbk, Unit Usaha Syariah PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT CIMB Niaga Auto Finance.

Nursalam menambahkan, peningkatan transaksi ini mencerminkan respon serta minat positif pasar terhadap produk komoditi syariah di Indonesia.

"Sejak transaksi perdana di tahun 2022 hingga akhir 2023, akumulasi transaksi mencapai angka sebesar Rp 2 triliun. Kami optimistis, ke depan transaksi komoditi syariah ini akan terus tumbuh, dan kami mentargetkan di tahun 2024 nilai transaksi mencapai  Rp 2,3 triliun," jelasnya.

Untuk itu, berbagai program literasi akan terus mereka jalankan kepada para pemangku kepentingan, khususnya bagi kalangan perbankan nasional.

Terkait Industri Keuangan Syariah, OJK dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia menyebutkan, bahwa Industri keuangan syariah nasional menjadi salah satu kontributor pengembangan keuangan syariah di pasar global.

Data OJK menyebutkan, tahun 2023 sampai dengan Juli, Total aset keuangan syariah nasional tercatat sebesar US$ 163 miliar, atau setara Rp 2,461 triliun.

Angka ini ini naik sekitar 13 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved