Berita Surabaya

Cerita Warga yang Saksikan Massa Beratribut Pencak Silat Keroyok Pengunjung Jalan Tunjungan Surabaya

Ada warga yang menyaksikan langsung peristiwa pengeroyokan puluhan orang terhadap dua pria di kawasan Jalan Tunjungan, Kota Surabaya. Begini ceritanya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
Istimewa/Tangkapan Layar
Tangkapan layar video pengeroyokan yang dilakukan puluhan orang massa beratribut pakaian diduga pencak silat di depan sebuah toko sepatu di kawasan Jalan Tunjungan, Kota Surabaya pada Minggu (14/1/2024) malam. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Warga ada yang menyaksikan langsung peristiwa pengeroyokan puluhan orang massa beratribut diduga pencak silat di kawasan Jalan Tunjungan, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, hingga video kejadiannya viral sejak Senin (15/1/2024) dini hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun SURYA.CO.ID, akibat dari pengeroyokan tersebut dua orang laki-laki yang merupakan pengunjung wisata malam kawasan Jalan Tunjungan, Kota Surabaya, mengalami luka bacok pada kepala dan lebam pada wajah.

Korban, laki-laki berinisial AY (21) warga Jombang, mengalami luka robek pada bagian belakang kepala selebar lima sentimeter. Kemudian luka sobek pada leher dan luka sobek pada belakang telinga kiri.

Kemudian korban kedua, laki-laki berinisial SHY (19) warga Ngagel Rejo, Wonokromo, Kota Surabaya, mengalami luka robek pada bagian belakang kepala sisi kanan selebar tiga sentimeter.

Baca juga: Dalam Semalam 5 Lokasi di Genteng Surabaya Diobok-obok Gangster, Tak Satu Pun Pelaku Tertangkap

Sementara, pria berinisial EY menjadi salah satu saksi yang sempat menyaksikan insiden pengeroyokan tersebut.

EY melihat langsung korban dihajar dan diseret hingga berdarah-darah, karena kejadian itu terjadi tepat di depan toko tempatnya bekerja.

Saksi EY mengatakan, insiden pengeroyokan tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIB, pada Minggu (14/1/2024).

Saat itu, operasional toko sepatu yang dikelolanya sudah tutup. Hanya saja, ia masih berada di dalam ruang kerja toko untuk merampungkan sejumlah berkas pembukuan penjualan.

Namun, di tengah aktivitas lemburnya, EY mendadak terganggu dengan suara gaduh, berisik dan benturan keras pada rolling door depan tokonya.

"Saat itu kondisi toko saya tutup. Tapi kok terdengar ramai-ramai, rolling door terdorong suara keras," ujar EY saat ditemui SURYA.CO.ID di sekitar lokasi, Senin (15/1/2024).

Saat ia bergegas keluar toko untuk mencari penyebab benturan keras dari pintu tokonya. Ternyata, suara gaduh tersebut ditimbulkan dari aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh puluhan orang massa terhadap dua orang laki-laki.

"Atributnya pesilat. Pakai hoodie, pakai kaus, ada lambangnya. (Asal perguruan silat) aku gak tahu, karena malam, agak samar. Karena orang bergerak. Kejadiannya jam 23.30 WIB," terangnya.

Saksi EY menduga, massa tersebut berasal dari salah satu kelompok perguruan pencak silat.

Kemudian, dua orang laki-laki yang menjadi korban merupakan pengunjung yang sedang nongkrong di ruas jalanan tersebut.

Ia dapat memastikan, bahwa kedua korban merupakan pengunjung Jalan Tunjungan biasa, karena tidak didapati adanya atribut atau logo dari pakaian yang dikenakan oleh keduanya.

Setahu Saksi EY, salah satu korban malah mengenakan kaus berlogo komunitas pecinta sepeda motor CB.

Mengenai perkiraan jumlah massa tersebut, ia menduga lebih dari 50 orang.

Namun, berdasarkan informasi yang dihimpunnya dari cerita para saksi lain, termasuk melihat berulang-ulang video yang viral tersebut, saksi EY mengungkapkan jumlah pelaku yang melakukan pengeroyokan langsung terhadap dua orang korban sekitar delapan orang.

"Gak sampai 100 orang. Tapi kayaknya ya 50 orang orang lebih. Kalau yang mengeroyok, ada sekitar 6 atau 8 orang. Kan ada videonya," katanya.

Jika diingat-ingat, lanjut EY, insiden pengeroyokan tersebut berlangsung selama kurun waktu sekitar 10 menit.

Ia tak mengetahui pasti apa pemicu aksi pengeroyokan tersebut. Hanya saja, massa aksi tersebut, sekonyong-konyong melakukan aksi pengeroyokan dengan menargetkan dua orang yang sedang duduk di pinggir jalan tersebut.

"Pokoknya kejadiannya si anak korban ini, berdua, nyangkruk aja, entah misuhi atau apa. Langsung para massa itu mengeroyok, dari sini (depan pintu toko utama), sampai situ (sisi pintu toko lainnya)," jelasnya.

"Iya cangkruk biasa, ya biasa aja. Si korban juga enggak pakai atribut pesilat atau apa. Cuma pakai kaos (lambang logo) CB," tambahnya.

Ia tak menampik konvoi pemotor melibatkan massa dari berbagai kelompok, komunitas, organisasi kemasyarakatan terbilang sering terjadi di ruas Jalan Tunjungan.

Namun, aksi melibatkan massa banyak dan mengakibatkan korban luka karena dikeroyok, diakui Saksi EY baru pertama kali terjadi di depan tokonya.

Meskipun tidak ada bagian komponen bangunan tokonya yang rusak gegara kemelut aksi pengeroyokan tersebut. Saksi EY tetap saja merasa resah dengan adanya aksi tersebut.

Oleh karena itu, ia berharap pihak keamanan setempat meningkatkan keamanan dengan menggiatkan patroli di ruas jalan tersebut.

"Kalau konvoi sering, kalau ada musuhnya, (dikeroyok) ya baru pertama kali ini. Untungnya gak ada. Karena saat itu saya buka sedikit, karena ada kerjaan di dalam. Ada ramai-ramai saya buka sedikit, untuk lihat depan. Langsung mereka pergi," jelasnya.

Apalagi, lanjut Saksi EY, massa beratribut pencak silat yang baru melakukan aksi pengeroyokan tersebut, dikabarkan juga melakukan aksi konvoi dan berkeliling sejumlah kawasan Kota Surabaya.

Ia khawatir, aksi kejahatan dari massa beratribut pencak silat tersebut juga melakukan aksi pengeroyokan dan menargetkan korban terhadap warga atau pengendara di ruas jalan lain.

"Iya konvoi jam setengah 12 malam. Setelah mengeroyok itu, mereka pergi. Katanya informasi lagi, di sosmed, di jalan gubernur suryo juga ada kasus begini, ya orang geng yang sama. Gak ada (bukti CCTV). Mungkin toko sebelah ada, tapi kayaknya enggak menyorot saat kejadiannya. Karena hadap jalan," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Genteng Polrestabes Surabaya Kompol Bayu Halim membenarkan, insiden dalam video viral tersebut terjadi di salah satu ruas Jalan Tunjungan, Genteng, Surabaya.

Akibatnya, dua orang mengalami luka-luka gegara menjadi korban pengeroyokan tersebut. Namun, Halim menambahkan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

"Iya 2 orang korban. Kami masih melakukan penyelidikan," ujarnya saat dihubungi SURYA.CO.ID, Senin (15/1/2024).

Sekadar diketahui, viral di medsos video amatir warga merekam aksi pengeroyokan yang dilakukan puluhan orang massa beratribut pakaian diduga pencak silat di depan sebuah toko sepatu kawasan Jalan Tunjungan No 57, Genteng, Surabaya, sejak Senin (15/1/2024).

Video berdurasi tak lebih dari 25 detik itu, diunggah oleh akun layanan kedaruratan Kota Surabaya @call112surabaya.

Terdapat dua penggalan video yang mengabadikan momen kejadian berbeda, namun digabungkan menjadi satu video yang utuh.

Momen video bagian depan, merekam momen puluhan orang berpakaian beratribut serba warna hitam, sedang mengeroyok satu orang pemuda bertubuh kurus.

Massa tersebut tampak memakai jaket sweater hoodie warna hitam beratribut logo identik kelompok pencak silat pada bagian punggungnya.

Beberapa diantaranya mereka tampak masih mengenakan helm separuh kepala (half face). Dan beberapa orang lainnya, tidak memakai helm.

Mereka tampak seperti sedang fokus menghakimi seorang pemuda berkaus oblong hitam dan bercelana hitam yang tampak terkapar depan emperan sebuah toko sepatu di ruas jalan tersebut.

Ada beberapa orang bagian dari massa tampak mengayunkan sebuah benda digenggaman tangannya tepat mengenai tubuh si pemuda yang menjadi korban pengeroyokan tersebut.

Dan, anehnya, tampak pula ada salah seorang bagian massa, berupaya melucuti atau melepas kaus yang dikenakan si korban, lalu mengambilnya, dan berlarian menjauh seraya menenteng kaus tersebut ke arah kerumunan massa di belakangnya.

Setelah berhasil menumbangkan korban, massa tampak berlarian menjauh ke arah ruas jalan yang terdapat banyak motor konvoi massa seakan sedang menunggu mereka.

Kemudian, pada bagian video setelahnya, menayangkan momen lain, yakni Tim Medis PMI dan BPBD Kota Surabaya melakukan perawatan medis kepada kedua orang korban.

"2 kejadian pengeroyokan terjadi dini hari tadi yaitu di jalan tunjungan dan Gubernur Suryo, dari kejadian tersebut 4 prang alami luka-luka," tulis narasi unggahan akun @call112surabaya seperti dilihat SURYA.CO.ID, Senin (15/1/2024).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved