Berita Entertainment
NASIB 2 Warga Sipil yang Ikut-ikutan Tangkap Saipul Jamil dan Lakukan Kekerasan, Emosi Gara-gara Ini
Beginilah nasib dua warga sipil yang ikut-ikutan tangkap Saipul Jamil terkait kasus penyalahgunaan narkoba oleh asistennya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Lalu, siapakah atasan polisi penangkap Saipul Jamil?
Merunut dari struktur organisasi, tentu saja pimpinan tertinggi di Polsek Tambora adalah Kapolsek Tambora Kompol Donny Agung Harvida.
Sebelum menjabat sebagai Kapolsek Tambora, Donny Agung Harvida pernah menjadi Kepala Unit IV Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Subang, Polda Jawa Barat.
Ia juga sempat mengemban amanah sebagai Kaur Litpers Subbid Paminal Polda Metro Jaya.
Sebagai Kapolsek, Kompol Donny Agung Harvida diamanahkan untuk melaporkan Harta Kekayaannya kepada negara.
Pelaporan tersebut sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara atau LHKPN sendiri menjadi bagian penting upaya mencegah tindak korupsi.
Penyampaian LHKPN selama Wajib LHKPN menjabat dilakukan secara periodik setiap 1 tahun sekali atas Harta Kekayaan yang dimiliki per posisi 31 Desember.
LHKPN itu diserahkan kepada KPK paling lambat tanggal 31 Maret pada tahun berikutnya.
Dilansir dari laman e-LHKPN Selasa 9 Januari 2024, Donny Agung Harvida baru sekali melaporkan Harta Kekayaannya.
LHKPN itu disampaikan polisi yang kini berpangkat melati satu ini pada 25 Agustus 2014.
Saat itu Donny Agung Harvida masih menjadi Kanit IV Satuan Reserse Kriminal Polres Subang.
Berdasarkan LHKPN tersebut, ia memiliki total Harta Kekayaan sebesar Rp. 193 juta.
Pada LHKPN 10 tahun lalu itu, ia belum memiliki tanah dan bangunan.
Sebuah mobil jenis honda Jazz dan sepeda motor jenis Vespa Piaggio jadi penyumbang terbesar Harta Kekayaannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.