Berita Viral

Cerita Hendi Saputra 15 Tahun Jadi Sopir Bajaj, Pernah Nangis Gara-gara Penumpang Melahirkan

Seorang pria bernama Hendi Saputra menceritakan pengalamannya selama 15 tahun menjadi sopir bajaj. Pernah nangis gara-gara penumpang melahirkan

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
TIKTOK
Kisah sopir bajaj bernama Hendi Saputra 

SURYA.CO.ID - Seorang pria bernama Hendi Saputra menceritakan pengalamannya selama 15 tahun menjadi sopir bajaj.

Hendi bercerita, pernah mendapatkan pengalaman mengharukan.

Saat itu, ia membawa penumpang yang hendak melahirkan. 

Penumpang tersebut naik dari Muara Baru, Jakarta Utara, hendak ke rumah sakit Teluk Gong. 

Namun, belum sampai tujuan, penumpang wanita itu sudah melahirkan. 

“Nih bajaj sekali ada indahnya, ngelahirin anak dalam bajaj. Gua dapet penumpang dari Muara Baru."

"Saking mules-mulesnya, gua bawa ke rumah sakit Teluk Gong, lalu brojol di bajaj gua" kata Hendi.

Setelah melahirkan, wanita tersebut tiba-tiba meminta Hendi mengumandangkan adzan di telinga sang bayi. 

“Nah gak lama tuh orang tua perempuan bilang, ‘bang minta tolong dong di adzanin’," cerita Hendi sambil mengulang perkataan penumpangnya kala itu.

"Lah Bu jangan saya, saya kan bukan bapaknya," jawab Hendi. 

Wanita tersebut mengaku, suaminya sedang berlayar sehingga tidak bisa mengumandangkan adzan ke anaknya.

Karena tak tega, akhirnya Hendi menerima permintaan penumpangnya.

Ketika mengumandangkan adzan, tangan bayi tersebut menyentuh pipi Hendi. Seketika Hendi terharu hingga menitikkan air mata. 

Dijodohkan

Kisah lain yang dialami Hendi, adalah dijodohkan dengan anak penumpang.

“Emang gua dari dulu style bang, pake sepatu. Supir bajaj kan kaya yang lain lihat sendiri pakaiannya."

"Tadi emak-emak percaya gak, gua bawa sewa. ‘Ini mau gak sama anak saya orang Tasik?’. Gua dijodohin. Jangan, gua udah punya cucu, gua bilang gitu,” ujarnya.

Dapat Rejeki Nomplok

Hendi juga menceritakan saat mendapatkan penumpang wisata asing.

Saat itu, dirinya mengantar ke lokasi wisata yang menjadi ikonik di Jakarta, seperti Monas, Kota Tua, dan Ancol, dan mendapatkan bayaran yang cukup besar.

“Pernah dapet bule, dikasih tuh 300 dolar Amerika. Cuma ke mana?

Ke Monas sama Kota Tua, trus Ancol, pengen tau doang. Ih lumayan dolar.

Besoknya tuker, dua hari gak narik,” ucapnya.

Seperti yang diketahui uang 300 dolar kalau dirupiahkan sebanyak Rp4,6 juta.

Sebelumnya, Hendi mengaku bekerja sebagai security dan sopir pribadi di Jakarta.

“Kalau security di saat hari raya itu enggak bisa ketemu keluarga.

Kalau ini kan bebas, gak ada waktu, mau kapan aja bebas.

Engak ada keterpaksaan, engak ada keterikatan,” ujar Hendi seperti dikutip dalam kanal YouTube Lensagram.

Awal mula Hendi melakoni pekerjaan sebagai pengemudi bajaj mencoba armada milik temannya.

Dia mengaku nyaman bisa melepas penat berkeliling kota serta berbincang dengan berbagai karakter penumpang.

“(Paling rame) itu biasanya di hari jam kerja sama istirahat, pulang kerja. Menentukan tarifnya ya di antara jarak jauh dekatnya."

"Ya, kita kan masih bisa nego. Misalnya jauh, ya sebisa kita lah ngehargain, tapi jangan terlalu melambung tinggi."

"Sepantasnya aja lah,” ucapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved