Berita Bangkalan

Masa Depan Hifni Kandas Akibat Kejahatan 2 Teman Baiknya, SMK Pelayaran Brajaguna Bangkalan Berduka

Suasana duka pun terasa di lingkungan sekolah di Jalan Halim Perdana Kusuma, Perum GOR SAKA, Kota Bangkalan itu.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol
SMK Pelayaran Brajaguna di Jalan Halim Perdana Kusuma, Bangkalan, Senin (8/1/2024), di mana korban bersekolah sebelum menjadi korban pembunuhan. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Satreskrim Polres Bangkalan membutuhkan waktu tidak lebih dari 24 jam untuk mengungkap bahwa jasad pria tanpa identitas yang ditemukan, Sabtu (6/1/2024) lalu, adalah Mohammad Hifni (16), siswa kelas II SMK Pelayaran Brajaguna, Kota Bangkalan.

Kepastian itu kian kuat karena pihak sekolah mengenali gesper atau sabuk di celana korban. Hifni menjadi korban kekerasan kakak beradik MFA dan MAJ yang bersekolah di lembaga yang sama dengan korban.

Dan ketika kabar itu mencuat, seketika menyentak SMK Pelayaran Brajaguna. Suasana duka pun terasa di lingkungan sekolah di Jalan Halim Perdana Kusuma, Perum GOR SAKA, Kota Bangkalan itu, Senin (8/1/2024).

Kesedihan mendalam tergambar dari raut wajah Kepala SMK Pelayaran Brajaguna, Rusdi. Dengan suara parau, Rusdi meminta SURYA memasuki ruang guru dan meminta duduk di ruang kerjanya.

“Vertigo saya sempat kumat karena korban selama ini lulut (patuh dan menurut) kepada saya. Semua guru menangis, sampai sekarang benak saya masih terngiang sosok almarhum. Selain patuh,korban juga sangat santun dan rajin,” ungkap Rusdi mengawali obrolan.

Jasad Hifni ditemukan warga saat hendak memancing di rawa-rawa pinggir Jalan Kinibalu, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah pukul 10.30 WIB. Korban ditemukan dengan posisi tubuh tertelungkup, mengenakan celana biru dongker dan jaket berwarna gelap.

Saat malam, beredarnya informasi penemuan jasad itu direspons Rusdi dengan memerintahkan dua guru untuk mengecek ke Kamar Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan.

Pasalnya, ada salah seorang siswanya yang keberadaannya diinformasikan menjadi misteri usai berpamitan dari rumahnya, Kamis (4/1/2024) pagi. Korban Hifni berasal dari Desa Lergunung, Kecamatan Klampis.

Rusdi menjelaskan, dua guru yaitu Yuni dan Risa yang ditugaskan mengecek ke kamar mayat tidak berhasil mengenali tubuh jenazah. Sementara ia memilih untuk pergi ke Polres Bangkalan untuk memeriksa pakaian yang digunakan saat jasad ditemukan.

“Awal kami ragu, tetapi setelah saya melihat gesper atau sabuk Brajaguna, di situlah saya terperanjat kaget. Saya terpukul, Ya Allah itu anak saya,” kenang Rusdi sambil menghela nafas.

Berdasarkan kronologis yang diungkap Satreskrim Polres Bangkalan, eksekusi terhadap korban HIfni dilakukan MFA dan MAJ, Kamis (4/1/2024) sekitar pukul 19.00 WIB.

Siang sebelumnya, kedua pelaku dan korban masih sempat ngopi di sebuah warung. Korban kemudian diajak ke TKP dengan alasan melihat perangkap ikan milik tersangka MFA.

Kakak beradik MFA dan MAJ merupakan warga Kelurahan Mlajah. Di SMK Pelayaran Brajaguna, MFA tercatat sebagai siswa kelas III, adiknya MAJ siswa kelas I. Sementara korban, Hifni adalah siswa kelas II.

“Tidak ada konflik antara mereka, persahabatan mereka sangat baik. Di sini saya tidak memberlakukan senioritas, semua sama karena saya juga alumnus pelayaran. Jadi saya paham pahit getirnya seorang taruna junior. Sekali lagi, tidak ada senioritas di sini,” tegas Rusdi.

Sekedar diketahui, SMK Pelayaran Brajaguna memiliki Akreditasi A/Approval Ahli Nautika Tingkat (ANT) IV dari Kementerian Perhubungan dengan lulusan sebagai perwira kapal. Memiliki lebih dari 100 siswa, dengan rincian sebanyak 60 siswa tengah praktik di kapal dan 35 siswa saat ini berada di sekolah.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved