Grahadi

Pemprov Jatim

Gubernur Khofifah Tuntaskan Pengangkatan Guru PPPK Jatim

Gubernur Khofifah menegaskan, bahwa saat ini pihaknya sudah menuntaskan pengangkatan sisa guru kategori Prioritas (P1) dalam seleksi PPPK tahun 2023

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
Istimewa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berbicara di depan para PPPK. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, bahwa saat ini pihaknya sudah menuntaskan pengangkatan sisa guru kategori Prioritas (P1) dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023.

Pasalnya, ia mengusulkan formasi sejumlah 6.141 di tahun 2023, untuk menyelesaikan sisa pengangkatan P1 tahun 2023. Dari total 6,141 dimaksud, sebanyak 5.495 orang akan melaksanakan pemberkasan di awal tahun 2024.

Total usulan formasi PPPK Guru Jawa Timur Tahun 2023 terbesar, jika dibandingkan dengan Jawa Barat sejumlah 5.155 dan Jawa Tengah sejumlah 1.468 formasi.

“Sejak tahun 2021, Pemprov Jatim telah mengangkat 17.044 guru PPPK. Dengan rincian tahun 2021 sejumlah 9.104, Tahun 2022 sejumlah 2.445 dan sebanyak 5.495 pada tahun 2023. Sehingga guru kategori prioritas di Jatim sudah tuntas diselesaikan,” ungkap Gubernur Khofifah, Jumat (5/1/2023).

"Pemprov Jatim sudah memfasilitasi semuanya (sisa lolos passing grade), namun karena satu dan lain hal, masih kami temui peserta yang enggan melamar" imbuhnya.

Khofifah menambahkan, saat ini pekerjaan rumah yang tertera dalam Keputusan Menteri PAN RB No. 649 Tahun 2023 tentang Mekanisme Seleksi PPPK Untuk Jabatan Fungsional Guru pada Instansi Daerah TA 2023 di Jatim telah tuntas. Hal ini, juga seiring dengan semangat dalam kebijakan nasional pemenuhan kebutuhan guru dan penyelesaian tenaga Non ASN.

"Ikhtiar kami adalah menuntaskan seluruh guru yang lolos passing hgrade, semoga ini menjadi jalan amal untuk memberikan kesejahteraan kepada guru," harapnya.

Di sisi lain, Khofifah menjelaskan, capaian penerapan Sistem Merit Pemprov Jatim menorehkan kemajuan yang signifikan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, dari kategori Baik menjadi kategori Sangat Baik.

Hal ini, seiring dengan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Sehingga, Pemprov Jatim terus meningkatkan kualitas sistem administrasi dan manajemen dengan menerapkan prinsip meritokrasi.

"Penghargaan ini, mencerminkan dedikasi dan kerja keras para pejabat serta pegawai yang berperan aktif dalam mengedepankan kompetensi, kinerja dan kualifikasi terbaik," terangnya.

Labih lanjut disampaikan Khofifah, Pemprov Jatim berhasil meraih 13 kategori penghargaan BKN Award, dan 26 kategori penghargaan BKN Award diraih oleh pemkab/pemkot di Jatim selama lima tahun berturut-turut sejak tahun 2019. Tahun 2019, Pemprov Jatim meraih peringkat pertama Perencanaan Kebutuhan, Pelayanan Pengadaan, Kepangkatan dan Pensiun.

Kemudian, di tahun 2020, meraih peringkat kedua Perencanaan Kebutuhan. Serta kategori Implementasi Manajemen ASN Terbaik 2022. Tahun kelima (2023), Pemprov Jatim meraih seluruh kategori penghargaan BKN Award.

"Alhamdulilah, penghargaan ini bukan hanya sebuah prestasi pribadi, melainkan hasil kolaborasi dan dukungan luar biasa dari seluruh ASN Pemprov Jatim dan seluruh stakeholder yang terlibat," tukasnya.

"Penghargaan ini, menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menjadi agen perubahan positif,” imbuhnya.

Selain itu, terang Khofifah, pada tahun 2023, Pemprov Jatim mendapat apresiasi kategori PATUH atas hasil pengukuran tingkat kepatuhan pelaksanaan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku (NKK) yang diberikan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved