2 Musisi Surabaya Tewas

UPDATE 3 Musisi Surabaya Tewas usai Manggung di Hotel Bintang 5, 6 Saksi Batal Diambil Sampel Darah

Berikut ini kabar terbaru kasus tiga musisi Surabaya yang meninggal dunia usai manggung di di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel Surabaya, Jumat (22/12/2023)

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE KOMPAS.COM/INSTAGRAM
Kuasa hukum dari 3 musisi Surabaya yang tewas usai manggung di hotel bintang 5 (kiri) Satu dari 3 musisi Surabaya yang tewas (kanan) 

Renald mengarahkan dugaannya itu kepada bartender atau pramutama bar yang bertugas.

Sebab, orang tersebut yang mencampur sejumlah minuman hingga menyuguhkannya.

"Kenapa kami bilang ini bukan murni kecelakaan? Karena kan dengan kesadaran penuh, si peracik minuman tadi mencampurkan bahan itu," jelasnya.

"Kami tim kuasa hukum, mensinyalir ini bukan murni kelalaian atau kecelakaan minuman, ini memang ada unsur kesengajaan," tambah Renald.

Renald mengaku mengetahui adanya kandungan zat metanol, usai korban selamat melakukan pemeriksaan.

Namun, dia menyerahkan kepada polisi untuk mengungkap hal itu.

"Kami dari kesaksian korban, kami cari alat bukti yang lain ditemukan zat (metanol) itu. Berdasarkan pemeriksaan korban, di salah satu korban, iya (korban meninggal juga ditemukan)," ujar dia.

Lebih lanjut, kuasa hukum korban saat ini masih mencari dalang di balik disuguhkanya miras ke pemain band tersebut. Mereka yakin ada alasan yang melatar belakangi peristiwa itu.

"Itu yang kita dalami, apa motifnya, dalangnya siapa, keterlibatan manajemen sejauh mana, karena zat berbahaya itu tadi ada di lokasi. Kami pastikan ada zat berbahaya itu," ucapnya.

Saat ini, pengacara korban telah melaporkan kasus tersebut ke Polrestabes Surabaya, dengan Pasal 338 KUHP Jo Pasal 340 KUHP, terkait perbuatan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.

Sebelumnya, dr Abdul Aziz, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUD dr Soetomo mengatakan, minuman keras dicampur alkohol jenis metanol banyak dijumpai di masyarakat.

Padahal risikonya sangat besar. Lima persen zat tersebut apabila masuk ke dalam darah bisa menyebabkan kematian.

"Secara simpelnya metanol lebih berbahaya daripada etanol. Metanol itu seperti spirtus," ucapnya saat ditemui di RSUD dr Soetomo, Jumat (29/12).

Dalam banyak referensi ilmiah, sebanyak 10 militer atau kira-kira dua sendok metanol apabila masuk ke dalam tubuh bisa menimbulkan risiko kebutaan. Nah, tiga kali lipatnya bisa mengakibatkan kematian. Namun, minuman keras oplosan banyak ditemukan di masyarakat.

"Sering kali pesta miras ditambah obat nyamuk dan spiritus," jelas dr Abdul Aziz.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved