Berita Viral

IMBAS Biaya Masuk Wisata Pantai Cemoro Sewu Jadi Mahal Dikelola Pemuda Pancasila, Warga Protes

Inilah sederet imbas dari kejadian viral biaya masuk wisata Pantai Cemoro Sewu jadi mahal setelah dikelola Pemuda Pancasila.

kolase instagram
Video viral Biaya Masuk Wisata Pantai Cemoro Sewu Jadi Mahal Dikelola Pemuda Pancasila. Ini sederet imbasnya. 

SURYA.co.id - Inilah sederet imbas dari kejadian viral biaya masuk wisata Pantai Cemoro Sewu jadi mahal setelah dikelola Pemuda Pancasila.

Polisi akan segera memanggil para anggota ormas PP untuk dimintai klarifikasi.

Selain itu, warga juga protes gara-gara aksi para Pemuda Pancasila tersebut.

Diketahui, sejumlah anggota Ormas Pemuda Pancasila viral karena tarik biaya mahal ke pengunjung tempat wisata.

Mereka beraksi di Pantai Cemoro Sewu, Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

Perbuatan mereka yang viral di media sosial kini berbuntut panjang.

Berikut sederet imbasnya melansir dari Tribun Bengkulu.

1. Polisi Akan Panggil Mereka

Kini, Polsek Sukaraja akan memanggil panitia kegiatan dari Ormas Pemuda Pancasila untuk mengklarifikasi terkait kegiatan yang dilaksanakan  di Pantai Cemoro Sewu tersebut.

Kapolres Seluma AKBP Arief Eko Prasetyo melalui Kapolsek Sukaraja Iptu Catur Teguh mengatakan secepatnya akan mengirim undangan ke Pemuda Pancasila Kabupaten Seluma. 

"Dalam satu dua hari ini akan kita undang mereka, untuk mengklarifikasi terkait kegiatan maupun kejadian di Pantai Cemoro Sewu, pada Senin (1/1/2024)," terang Kapolsek.

Klarifikasi ini nantinya menyangkut semua kegiatan yang dilaksanakan Pemuda Pancasila di Pantai Cemoro Sewu, termasuk  pungutan masuk yang dikeluhkan oleh pengunjung.

"Jadi semua kegiatan mereka akan kita klarifikasi. Termasuk juga terkait pungutan masuk yang dikeluhkan pengunjung," kata Kapolsek.

2. Kegiatan Dibubarkan

Kegiatan ini memang langsung dibubarkan oleh Polsek Sukaraja yang dipimpin langsung Kapolsek Sukaraja Iptu Catur Teguh, setelah banyak pengunjung yang protes.

"Iya, kami langsung kami hentikan tadi. Karena tidak sesuai lagi dengan kesepakatan awal," terang Kapolres Seluma AKBP Arief Eko Prasetyo melalui Kapolsek Sukaraja Iptu. Catur Teguh, Senin (1/1/2024). 

Menurut Kapolsek, selain harga  tiket masuk yang dikeluhkan pengunjung, juga lokasi yang digunakan untuk kegiatan oleh Ormas Pemuda Pancasila masuk kawasan Cagar Alam (CA) sehingga seluruh kegiatan langsung dihentikan. 

"Kesepakatan awal, kami bersama tim. Ada Danramil Periukan, BKSDA Seluma dan Kepala Desa Kungkai Baru sudah menunjukan lokasinya. Tapi begitu pelaksanaan dipindahkan ke lokasi CA, ditambah lagi ada protes pengunjung jadi harus kami hentikan," tegas Kapolsek, melansir dari TribunBengkulu.

Ia menambahkan, sesuai rekomendasi yang diberikan bahwa kegiatan Ormas Pemuda Pancasila adalah kebersihan pantai dan penanaman pohon serta hiburan.

Tidak disebutkan adanya pungutan kepada pengunjung yang datang untuk berwisata. 

3. Warga Protes

Di sisi lain, warga setempat banyak yang protes.

"Tadi banyak pengunjung yang protes, sebab sangat mahal biaya masuknya. Itu belum dengan parkir," ujar Nopan warga setempat, Senin (1/1/2024).

Menurutnya, saat liburan tahun ini Pantai Cemoro Sewu dikelola oleh Pemuda Pancasila dan bukan dikelola oleh pihak desa dan berdali semua izin telah lengkap dari Pemkab Seluma.

"Memang sudah terlalu mahal. Kalau kami desa yang mengelola paling besar Rp 10 ribu, itu sudah termasuk parkir," akuinya.

Ia mengaku, biaya masuk sebesar ini sudah termasuk dugaan pungli, karena sudah melebihi standar yang ditetapkan oleh desa yang biasanya hanya Rp 10 ribu per sepeda motor dan 15 ribu per mobil sudah termasuk parkir.

Sebelumnya, viral Tiket Pantai Cemoro Sewu menjadi mahal saat libur tahun baru 2024 karena diduga dikelola Ormas Pemuda Pancasila.

Dalam video yang viral, dinarasikan bahwa pungutan biaya tiket masuk dipatok Rp 150 ribu per mobil, Rp 30 ribu per motor dan Rp 15 ribu perorangan.

Video yang diunggah akun Facebook Dedi Kurniwan tersebut sontak viral di media sosial dan mendapat berbagai reaksi dari warganet. 

Dalam video tersebut ditulis caption "Ribut antara pengunjung Dg petugas karcis,bagi adiak sanak (Ribut pengunjung dan petugas tiket, Red)," tulisnya.

"Ndak ke pantai periukan tegayar Dg karcis o sebuah setum 150 RB,sebuah motor 30,dipatok 15 perorang,belum ditambah parkir,ini la merusak citra pantai periukan,selaku pribumi sangat kecewa (Bagi yang hendak ke Pantai Periukan tiket masuk mobil Rp 150 ribu, motor Rp 30 ribu dan Rp 15 perorangan. Ini merusak citra pantai, selaku pribumi sangat kecewa, red)," sambungnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved