Berita Gresik

Warga Robohkan Patung Mantan Kades, Kunjungan Wisata ke Desa Miliarder Masih Tinggi

warga Desa Sekapuh menggelar unjuk rasa dan merobohkan patung mantan kades dan menghapus plang nama Desa Miliarder.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochamad sugiyono
Warga merobohkan patung mantan kades di wisata Setigi dan KPI, Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Sabtu (30/12/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Konflik dalam pengelolaan keuangan Wisata Setigi (Selo Tirto Giri) dan Kebun Pak Inggih (KPI) di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik belum tuntas. Meski begitu, kunjungan wisata ke kawasan yang dikenal dengan Desa Miliarder itu masih normal.

Sebelumnya, warga Desa Sekapuh menggelar unjuk rasa dan merobohkan patung mantan kades dan menghapus plang nama Desa Miliarder.

Data Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sekapuk menunjukan, jumlah pengunjung masih di atas 500 orang saat libur natal dan tahun baru 2024.

Ketua Bumdes Sekapuk, Purwadi mengatakan, unjuk rasa warga Desa Sekapuk yang merobohkan patung mantan Kades Sekapuk, Abdul Halim tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan.

"Pengunjung di Setigi dan KPI masih normal seperti biasa. Sabtu kemarin sekitar 576 orang, Minggu ada 807 dan Senin 765 orang," kata Purwadi, Rabu (3/12/2023).

Purwadi menambahkan, untuk menjalankan organisasi Bumdes Sekapuk, pemdes akan mengejar rapat bersama tokoh masyarakat, perangkat desa, dan tokoh pemuda.

"Kita akan menata manajemen di Bumdes bersama para perangkat Desa, Bumdes, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda nanti malam," katanya.

Seperti diketahui, ratusan warga Desa Sekapuk menggelar aksi pada Sabtu (30/12/2023) untuk menuntut transparansi pengeloaan keuangan di tempat wisata itu. Dalam aksi itu, warga menghapus tulisan Desa Miliarder dan merobohkan patung-patung miniatur mantan Kades Abdul Halim di Wisata Setigi dan KPI.

Warga menilai, tulisan Desa Miliarder tidak sesuai dengan fakta di dalam desa, meski disebut Desa Miliarder tetapi Bumdes mempunyai banyak utang dan patung-patung tersebut dirobohkan atas kemarahan warga. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved