Berita Madiun

Kisah Guru P3K di Madiun Asuh Puluhan Anak Yatim yang Diangkat dan Disekolahkan

Masykuroh, mengasuh anak yang tidak memiliki ikatan darah. Tidak cuma anak angkat saja, dirinya juga memperhatikan kebutuhan 3 anak kandungnya

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Fatkhul Alami
Surabaya.tribunnews.com/Febrianto Ramadani
Masykuroh (tengah belakang) bersama anak asuh dan anak didiknya di masjid depan rumahnya di Desa Tulung, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun Minggu (24/12/2023). 

“Tahun 2004 kami mulai mengasuh anak-anak. Tantangannya memang beberapa anak punya karakter berbeda-beda. Ada yang ingin tidak mengikuti aturan. Tapi kami terus mendoakan agar hatinya luluh,” ungkapnya.

“Selama di sini tidak ada anak yang bermacam-macam. Gaji honorer saya dulu Rp 350 ribu. Saya selain mengajar juga nyambi jualan buah-buahan, baju, minuman dingin sampai sekarang. Terus ada yang laku Alhamdulillah itu untuk tambahan rezeki,” sambungnya.

Bagi Masykuroh, seorang ibu tidak hanya memikirkan anak-anak kandungnya saja. Seorang ibu harus berjiwa besar-

“Harus sabar bahwa seluruh anak-anak di dunia ini perlu mendapatkan masa depan layak, perlu dididik dan diberi perhatian,” pungkasnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved