Berita Kota Kediri

Kasus Perebutan Takmir, Ahli Waris Wakif Masjid Al Muttaqun Kota Kediri Ungkap Bukti Video Kekerasan

Diungkapkan Ustadz Arman, saat terjadi keributan di dalam Masjid Al-Muttaqun, tidak ada aparat keamanan yang datang

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
surya/didik mashudi
Ustadz Arman (kiri), keluarga dari ahli waris wakif Masjid Al-Muttaqun, Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri, Rabu (20/12/2023). 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Keluarga wakif Masjid Al-Muttaqun memberikan klarifikasi kepada sejumlah wartawan berkaitan kejadian yang terjadi di masjid Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri tersebut beberapa waktu lalu.

Ustadz Arman yang mewakili pihak keluarga wakif menjelaskan, ada yang memberitakan pihaknya menyerang warga yang melakukan shalat sunnah sebelum shalat Maghrib.

"Ini sangat tidak benar. Yang terjadi, kami masuk ke masjid untuk melakukan kelangsungan putusan ahli waris wakif secara persuasif," jelas Ustadz Arman di kediamannya, Rabu (20/12/2023) lalu.

Diungkapkan Ustadz Arman, saat terjadi keributan di dalam Masjid Al-Muttaqun, tidak ada aparat keamanan yang datang. Petugas datang setelah mulai terjadi keributan. "Tidak ada adu jotos dan saling dorong. Yang ada, kami yang dipukuli dan didorong-dorong. Semuanya terbukti di video yang riil dan tidak kami edit," jelasnya.

Disampaikan Ustadz Arman, video yang saat ini banyak ditayangkan di media sosial merupakan video yang dibuat oleh salah satu santrinya. Berkaitan dengan tindak kekerasan, dilaporkan ke aparat kepolisian Polres Kediri Kota.

Beberapa kasus yang telah dilaporkan, seperti penganiayaan yang dialami Ustadz Luqman Hakim di serambi masjid. Kasus kedua dilaporkan adalah penganiayaan yang dialami tamunya, Mohammad Ilhamudin (26), warga Desa Garu, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk
.
Korban sempat dirawat selama beberapa hari di RS Muhammadiyah Kota Kediri karena menderita pusing dan muntah-muntah. Dugaannya, ada salah satu perekam video seorang warga yang mengaku menjadi korban. Namun dalam video terekam sebagai pelaku kekerasan.

Selain itu ada seorang habib pemimpin majelis pengajian dan seorang ustadz menjadi korban tindak kekerasan. Laporan segera dilayangkan ke Polres Kediri Kota.

Sebelumnya Mashuri dari kubu takmir lainnya juga telah melaporkan menjadi korban kekerasan sampai pingsan oleh seseorang yang tidak dikenal saat berada di Masjid Al Muttaqun. Mashuri mengaku hendak melerai salah satu rekannya yang menjadi korban pemukulan, namun malah dicekik sehingga tidak sadar.

Ustadz Arman menyampaikan, ada sejumlah pemberitaan yang melenceng dari fakta sebenarnya. Namun fakta tersebut dapat dibuktikan dari rekaman kamera CCTV. "Kalau CCTV dibuka akan terlihat siapa yang melakukan penyerangan dan siapa yang menjadi korban dan siapa pelakunya," jelasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved