Berita Viral

TUGAS PENTING Melki Sedek Sebelum Dicopot dari Ketua BEM UI, Temui Cawapres dengan Mahasiswa Lain

Melki Sedek Huang, Ketua BEM UI yang kini dicopot sementara karena dugaan pelecehan, rupanya memiliki tugas penting sebelumnya.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Kolase Surya.co.id
Melki Sedek punya tugas penting sebelum dirinya dicopot dari Ketua BEM UI karena dugaan kasus pelecehan. 

"Saya juga belum pernah dapat surat pemanggilan atau pun penjelasan dari pihak-pihak yang ada, bahkan saya belum mengetahui kronologi dan yang melaporkan," ucap Melki penuh kebingungan.

Namun, ia memastikan akan koperatif terkait segala proses yang diperlukan ke depannya.

"Wakil Ketua BEM UI menyatakan bahwa penonaktifan itu dibuat sebagai prosedur resmi untuk penanganan kasus," ujarnya.

"Saya akan hargai dan ikuti proses yang ada karena saya siap mengikuti dan membuktikan semuanya," imbuhnya.

Saat dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua BEM UI Shifa Anindya Hartono menegaskan, saat ini Melki belum terbukti melakukan kekerasan seksual.

"Izin menegaskan, Melki di sini belum terbukti melakukan kekerasan seksual ya, karena proses investigasi masih berjalan. Mohon untuk menghargai proses yang sedang berlangsung," kata dia kepada Kompas.com.

Shifa juga meminta agar publik menghormati ruang aman untuk korban.

"Terakhir, mohon untuk menghormati ruang aman untuk korban dengan tidak bertanya identitas korban dan kronologi dari kasus tersebut," ujar Shifa.

Namun, dalam surat peraturan BEM UI Nomor 1 tahun 2023, tidak tercantum keterangan berapa lama penonaktifan Melki Sedek Huang.

Saat ini segala hal yang berkaitan dengan proses administrasi dan kepentingan lainnya yang mengharuskan keterlibatan Melki Sedek, akan dialihkan dan digantikan oleh Shifa Anindya Hartono selaku Wakil Ketua BEM UI Periode 2023.

Baca juga: SOSOK Melki Sedek Huang Ketua BEM UI yang Diduga Lakukan Pelecehan, Beri Bantahan, Kini Dicopot

Keluarga Melki Sedek Diteror

Sebelumnya, Melki Sedek dan keluarganya di Pontianak kerap diteror, seperti didatangi sejumlah orang yang mengaku sebagai aparat hukum.

Menurut Melki, saat orang-orang tersebut datang, mereka tidak membeberkan dari satuan mana, hanya mengaku sebagai aparat.

"Paling parah ibu saya di rumah Pontianak, didatangin sama orang berseragam TNI sama polisi," ujarnya.

"Ditanya-tanyainlah kebiasan Melki di rumah ngapain, ibu saya itu kalau balik ke rumah pernah balik malam enggak, balik jam berapa," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved