Berita Probolinggo

BPBD Kabupaten Probolinggo Latih Ratusan Pelajar Tentang Mitigasi Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo memberikan sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana kepada para pelajar.

Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Danendra Kusumawardana
Ratusan siswa SMPN 1 Dringu tengah mengikuti simulasi mitigasi bencana yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo, Rabu (20/12/2023). 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo memberikan sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana kepada para pelajar.

Kali ini, personel BPBD bertandang ke SMPN 1 Dringu.

Tujuan kegiatan tersebut digelar, agar para pelajar mamahami potensi bencana yang ada serta teknik menyelamatkan diri.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief mengatakan, sebanyak 400 siswa mengikuti kegiata sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana.

Kegiatan dimulai dengan sosialisasi terkait materi kebencanaan secara umum, khususnya di sekitar lingkungan sekolah dan Kabupaten Probolinggo.

"Kegiatan ini, dimaksudkan agar siswa dapat memahami adanya beberapa potensi bencana yang bisa saja terjadi di sekitar sekolah dan bersifat quick on site," jelas Oemar Sjarief, Rabu (20/12/2023).

BPBD juga menyimulasikan bagaimana teknik menyelamatkan diri ketika bencana terjadi, khususnya gempa bumi.

Para siswa tampak antusias mengikuti simulasi itu.

Teknik keselamatan satu per satu dipraktikkan oleh siswa. Mulai berlindung di bawah meja, hingga mengevakuasi diri ke titik kumpul atau halaman sekolah.

"Ketika gempa bumi terjadi, apa yang harus dilakukan, bagaimana tehnik penyelamatan diri secara mandiri dan apa saja potensi yang harus diperhatikan. Ini yang harus dipahami sejak dini oleh pelajar," terang Oemar.

Dia juga mengimbau kepada pelajar, supaya mulai mengenali potensi bencana di sekitar, sehingga dapat melakukan upaya-upaya mitigasi bencana yang dapat meminimalisir dampak kejadian bencana.

Misalnya, terkait mitigasi bencana banjir dan gempa bumi.

"Harapannya sejak usia sekolah masyarakat sudah mengetahui potensi bencana apa saja yang ada di sekitarnya. Selain itu, lebih memahami apa yang harus dilakukan jika bencana itu terjadi dan tidak menimbulkan kepanikan yang tidak terkendali," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved