Siswa SMP Meninggal Usai Latihan Silat

Pelatih Silat Jadi Tersangka Atas Kematian Siswa SMP, LHA PSHT Tulungagung Ajukan Praperadilan

Pelatih pencak silat di Tulungagung jadi tersangka atas meninggalnya siswa SMP, LHA PSHT Tulungagung ajukan praperadilan, sebut ada kejanggalan

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
LHA PSHT Cabang Tulungagung menunjukan surat bukti permohonan praperadilan di PN Tulungagung, Senin (18/12/2023). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Tim penasihat hukum dari Lembaga Hukum dan Advokasi (LHA) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Tulungagung mengajukan permohonan praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Tulungagung, Senin (18/12/2023).

Permohonan ini, terkait penetapan tersangka pada DAR (25), seorang pelatih pencak silat dengan dugaan menyebabkan kematian REB (16), siswa SMPN 1 Ngunut.

Nur Indah, salah satu anggota tim penasihat hukum LHA PSHT Cabang Tulungagung mengatakan, ada kejanggalan dalam penetapan DAR sebagai tersangka.

Salah satunya, jeda waktu yang sangat panjang antara saat latihan dengan kematian korban.

"Terlebih dulu kami sampaikan belasungkawa atas meninggalnya siswa REB," ujar Indah, mengawali keterangannya kepada awak media.

Lanjutnya, latihan terakhir REB dengan DAR terjadi pada hari Sabtu (18/11/2023), lalu korban meninggal pada Rabu (22/11/2023). Ada jeda 4 hari saat latihan dengan meninggalnya korban.

Indah juga ikut dalam proses rekonstruksi yang diadakan pada Kamis (14/12/2023).

Menurutnya, dari adegan awal sampai adegan akhir, tidak ditemukan sama sekali kekerasan yang patut dicurigai menjadi penyebab kematian korban.

Tidak ada benturan di kepala korban, seperti penjelasan yang diterima media selama ini.

Bagi Indah, rekonstruksi itu menguatkan jika DAR memang tidak bersalah.

"Hal ini juga dikuatkan rekaman CCTV di SMAN 1 Ngunut (lokasi latihan). Tidak ada benturan di belakang kepala," sambungnya.

Diakui Indah, memang ada adegan saat REB jatuh terjengkang, namun tidak membahayakan.

Korban sudah mendapat pelatihan saat terjatuh ke belakang dan menerapkan teknik itu.

Indah menegaskan, jatuhan yang dialami korban tidak sampai membahayakannya.

"Kami mohon diperiksa kembali, kami mendukung kejadian ini supaya diungkap sebagaimana seharusnya," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved