Berita Gresik

Dukung Nawa Karsa Gresik Lestari, Pengurus Bank Sampah Studi Manajemen dan Pengelolaan Sampah

peranan Bank Sampah di masyarakat perlu dukungan dari berbagai pihak. Terutama dari pemda, industri dan masyarakat

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad sugiyono
Kegiatan Studi Tiru bersama Pengurus dan Angota DPD ASOBSI Kabupaten Gresik di Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Minggu (17/12/2023). 


SURYA.CO.ID, GRESIK – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) Kabupaten Gresik menggelar studi tiru manajemen dan pengelolaan sampah organik di Bank Sampah Lontar Semu Berseri, Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Minggu (17/12/2023).

Study tiru itu juga dalam rangka Hari Jadi DPD ASOBSI Gresik ke-2, yang tujuannya bisa mendukung program pemerintah dalam nawa karsa Gresik Lestari.

Kegiatan studi tiru tersebut mengajak pengurus Bank Sampah dari beberapa desa. Diharapkan, pengurus tingkat desa bisa mengelola hasil pendapatan dari mengelola sampah.

Pengelolaan sampah tidak hanya menjual dan membeli sampah dari masyarakat, namun juga memanfaatkan sampah menjadi barang yang bermanfaat dengan mempunyai nilai jual tinggi.

Misalnya saat mendapat sampah kardus dan botol plastik dan sampah anorganik lainnya, pengelola Bank Sampah tidak langsung menjualnya, namun dipilah terlebih dahulu yang bisa diolah.

Selain itu, hasil pemilahan dan penjualan sampah juga harus dibukukan dengan baik dan benar, sehingga hasil penjualan dapat diaudit dan dilaporkan dengan baik kepada pengurus.

“Dari hari jadi DPD ASOBSI Gresik ini, kita mengajak pengurus Bank Sampah dan pegiat lingkungan di desa-desa untuk bisa mengelola keuangan dengan baik dan benar. Harapannya, pengelola Bank Sampah dapat lebih mandiri,” kata Ketua Pelaksana Hari Jadi DPD ASOBSI Gresi, Sujakfar.

Sujakfar menambahkan, pengelolaan tidak hanya sampah anorganik, tetapi juga ada sampah organik yang dapat dikembangkan oleh Bank Sampah. Contohnya membudidayakan maggot yang menghasilkan pupuk kasgot dan pupuk organik cair (POC).

“Dari mengelola sampah ini, diharapkan dapat membantu Pemkab Gresik dalam mewujudkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati yaitu Gresik Kawasan Merdeka Sampah,” katanya.

Menurut Sujakfar, peranan Bank Sampah di masyarakat perlu dukungan dari berbagai pihak. Terutama dari pemda, industri dan masyarakat. Sehingga, Bank Sampah dapat berkembang dan berjalan dengan baik serta bermanfaat bagi lingkungan.

“Kami mengucapkan terima kasih ke Pemkab Gresik yang sudah membina Bank Sampah Gresik terus berkembang sampai saat ini. Kami juga berterima kasih kepada beberapa instansi yang peduli, di antaranya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik, PT Petro Oxo Nusantara, Petrokimia Kayaku, Civil Survey & Cad Service, CV Yulian Abadi, TPST -3R dan BSI Hendrosari dan donatur lainnya,” bebernya.

Sementara Ketua Bank Sampah Lontar Sewu Berseri, Tatik mengatakan, keuangan di Bank Sampah harus dikelola dengan baik, teliti dan benar. Sehingga bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

“Dulu, kami diberi modal sekitar Rp 2 juta, kemudian kami belanjakan untuk kelengkapan Bank Sampah. Tersisa Rp 200.000. Alhamdulillah sampai saat ini dari sisa tersebut sudah berkembang dan memberikan banyak manfaat kepada pengurus dan masyarakat,” kata Tatik. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved