Berita Surabaya

Dihadiri Menhub, RUA INSA ke-18 di Surabaya Carmelita Hartoto Terpilih Kembali Jadi Ketua Umum

Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) INSA ke–18 di Hotel DoubleTree, Surabaya.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
habibur rohman/surya.co.id
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah berkacamata) didampingi Ketua Umum INSA Carmelita Hartanto (dua kanan), Wakil Ketua Umum II INSA Go Darmadi (kiri) dan Dewan Penasehat INSA Charles Menaro (kanan) mengamati miniatur kapal saat meninjau area pameran RUA INSA di Surabaya, Jumat (15/12/2023) malam. Kehadiran Menhub ini sekaligus membuka gelaran Rapat Umum Anggota Indonesian National Shipowners' Association (RUA INSA) ke XVIII yang berlangsung selama dua hari. 

"Saya ingin lebih banyak anggota menjadi pengurus, baik di DPC maupun DPP. Saya ingin lebih banyak anak muda dan wanita juga terlibat. Saya membuka tangan saya untuk mengajak semua anggota INSA terlibat lebih aktif,” kata Carmelita.

Dia juga mengakui, kedepan masih banyak tantangan di industri pelayaran yang harus dihadapi INSA.

Hal itu tak lepas dari ketidakpastian ekonomi global akibat perang Rusia VS Ukraina dan Israel VS Palestina, dan terjadinya pelambatan ekonomi Tiongkok yang sedikit banyak berdampak terhadap perekonomian nasional.

"Meskipun tantangan semakin kompleks, pelayaran nasional tetap optimis menatap masa depan sektor pelayaran nasional di masa mendatang. Kolaborasi dan inovasi berkelanjutan merupakan kunci menghadapi setiap tantangan dan sekaligus menciptakan peluang masa depan," papar Carmelita.

Dia juga berharap forum RUA empat tahunan ini diharapkan terciptanya program-program kerja strategis INSA agar bisa menjawab tantangan dan meningkatkan daya saing industri pelayaran nasional.

Sementara itu, INSA menyadari pentingnya penguatan asas cabotage dalam menjaga kondusifitas iklim usaha dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Penerapan asas cabotage telah berhasil menjadi success story dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus menjadikan pelayaran merah putih sebagai tuan rumah di negeri sendiri.

Namun di sisi lain, perlu adanya peningkatan daya saing pelayaran nasional agar dapat lebih berperan di kancah global melalui program beyond cabotage.

Program beyond cabotage menjadi salah satu fokus INSA dan sejumlah stakeholder, yang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional, khususnya dalam memperbaiki defisit neraca jasa yang kerap dialami Indonesia selama ini.

Untuk itu, Focus Group Discussion (FGD) pada hari pertama RUA INSA ke-XVIII mengangkat tema 'Beyond Cabotage', dengan menghadirkan para narasumber kompeten yang membahas pendanaan pengadaan kapal, kebijakan perpajakan sektor pelayaran, pengembangan SDM pelayaran, dan teknologi terkini sektor pelayaran nasional.

“INSA berharap dapat terus meningkatkan sinergi  dengan seluruh stakeholder terkait untuk mencapai tujuan bersama, yakni pengembangan sektor pelayaran nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing,” pungkas Carmelita.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved