Citizen Reporter

Mahasiswa KKN Ubhara Ciptakan Inovasi Kopi Celup untuk Gairahkan UMKM Lokal

Kalau biasanya, kopi ini hanya dipasarkan berbentuk serbuk dalam kemasan plastik, mahasiswa KKN Ubhara membuat inovasi kopi celup.

Editor: Musahadah
istimewa
Mahasiswa KKN Ubhara mempraktikkan cara membuat kopi celup ke warga Dusun Brukan, Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. 

SURYA.CO.ID I SURABAYA – Dusun Brukan, Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, dikenal sebagai sentra penghasil kopi robusta di Jawa Timur.

Melimpahnya produk kopi robusta ini memunculkan ide kreatif mahasiswa peserta kuliah kerja nyata (KKN) 020 Universitas Bhayangkara Surabaya untuk menciptakan kemasan kopi yang menarik.

Kalau biasanya, kopi ini hanya dipasarkan berbentuk serbuk dalam kemasan plastik, mahasiswa KKN Ubhara membuat inovasi kopi celup.

Kopi celup ini laiknya produk teh yang sudah lama ada, yakni kopi dikemas dalam sebuah kantong kertas yang bisa dicelupkan dalam air panas.

Koordinator Desa kelompok 020 KKN Ubhara, Putri Syintia mengungkapkan, inovasi kopi celup ini dimaksudkan untuk memberikan alternatif bagi konsumen yang gemar menikmati kopi berkualitas.

“Ide ini muncul ketika kami sudah sampai di sana, yang ternyata di Dusun Brukan termasuk penghasil kopi,” ujar Putri Syintia. 

Untuk mengembangkan produk kopi celup, mereka mengundang warga dalam sosialisasi yang digelar pada Sabtu (4/11/2023).

Di sosialisasi ini, warga diberikan pengetahuan mengenai bahan apa saja yang digunakan untuk membuat produk kopi celup serta proses pembuatan hingga penyeduhannya.

Menurut Putri, produk kopi celup ini bisa menjadi terobosan untuk UMKM desa setempat, karena proses dan bahan-bahannya mudah didapat dan harga terjangkau.

“Produk kopi celup ini bisa menyasar konsumen yang tidak suka mengonsumsi kopi dengan ampasnya. Dan dapat dijual secara offline,” ujar Putri.

Dalam proses pembuatan, terlebih dahulu kopi robusta disangrai sekitar 30 menit di atas tungku kayu bakar.

Teknik tradisional ini akan memberikan aroma khas kopi robusta tersebut.

Setelah itu, kopi yang sudah disangrai lalu digiling untuk menjadi bubuk, lalu dimasukkan ke dalam kantong kertas steril, lalu direkatkan.

Kopi celup yang sudah dimasukkan kantong kertas, sudah bisa dinikmati dengan menyeduh dalam 200 ml air panas selama 8-10 menit..

“Kopi celup Desa Kalisat tidak hanya menawarkan cita rasa yang khas, tetapi juga memberikan manfaat ekonomis bagi petani kopi setempat,” katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved