Grahadi

Berita Surabaya

Gubernur Khofifah Luncurkan Proyek Kereta Api Listrik Regional Surabaya Pekan Depan, Gandeng Inggris

Gubernur Khofifah dan Dubes Inggris Dominic Jermey mendiskusikan perihal realiasi kerja sama pembangunan Surabaya Regional Railway Line (SRRL).

|
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Dominic Jermey di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (15/12/2023). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Dominic Jermey di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (15/12/2023).

Dalam pertemuan itu, keduanya mendiskusikan perihal kerja sama Jawa Timur dan Inggris dalam berbagai sektor.

Terutama realiasi kerja sama pembangunan transportasi publik kereta listrik, Surabaya Regional Railway Line (SRRL).

Bahkan, Gubernur Khofifah memastikan bahwa proyek ini akan segera diluncurkan pekan depan atau sebelum tanggal 25 Desember 2023 mendatang.

"Pertemuan hari ini sangat produktif. Pertama kami membahas program besar yang kami rancang terkait transportasi publik, terutama kereta api. Karena dua hari lalu baru keluar SK Menteri Keuangan untuk memberikan support," kata Khofifah.

Khofifah menjelaskan, pengalaman Inggris lewat Tim Manajemen Transport for London (TFL) dalam menciptakan teknologi transportasi canggih patut dicontoh.

Mengingat, mereka berhasil membangun transportasi seperti kereta api cepat, bahkan di atas gedung pencakar langit yang sudah berdiri sebelumnya.

"Teknologi strategis seperti ini yang kami harap bisa diwujudkan di Jawa Timur. Saat ini sudah ada studi kelayakan dari KfW dan JICA yang akan dipertajam tim dari Kedutaan Inggris. Insya Allah proyek ini akan kami luncurkan sebelum tanggal 25 Desember ini," tegasnya.

Selain itu, Khofifah juga membahas perihal kerja sama dengan universitas unggul Inggris, King's College London yang akan dibuka di KEK Singhasari.

Hal ini disebutnya penting untuk menyiapkan Jawa Timur dalam menghadapi tantangan industri manufaktur.

Pasalnya, pertumbuhan industri manufaktur di Jawa Timur sangat tinggi dengan mencapai 31,4 persen di tahun 2022.

Di mana, angka tersebut melampaui prediksi manufaktur Indonesia 2024 di angka 30 persen.

"Jadi Memorandum of Agreement antara Jatim dengan King's College ini sesuatu sekali. Karena dengan proses percepatan industri manufaktur di Jawa Timur yang luar biasa, kami membutuhkan injeksi kualitas SDM," ujar Khofifah.

"Dalam pembahasan tadi, insya Allah kami akan melibatkan lebih banyak perguruan tinggi di Indonesia, terutama di Jawa Timur seperti di Universitas Airlangga dan ITS," imbuhnya.

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Khofifah juga meminta penguatan kerja sama untuk vocational training bagi siswa-siswi SMK, khususnya di bidang welding.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved