Berita Surabaya

Apkrindo Jatim Optimistis Industri F&B di Jatim Tumbuh Positif di Momen Libur Natal dan Tahun Baru

Apkrindo Jawa Timur optimistis industri Food and Beverage (F&B) di tahun 2023 ini bisa tumbuh positif.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Ketua Apkrindo Jatim, Ferry Setiawan. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur optimistis industri Food and Beverage (F&B) di tahun 2023 ini bisa tumbuh positif dibanding tahun 2022 lalu.

Mereka masih berharap adanya peningkatan permintaan di bulan Desember 2023 ini yang didorong oleh adanya kegiatan libur Natal dan Tahun Baru.

Ketua Apkrindo Jatim, Ferry Setiawan, mengatakan bisnis kuliner tak pernah surut, karena memang merupakan kebutuhan primer.

"Dan di bulan Desember ini ada libur Natal dan Tahun Baru serta libur sekolah semester ganjil. Tentunya akan ada kegiatan belanja yang kami berharap bisa mendorong peningkatan positif kinerja sektor industri F & B," kata Ferry saat ditemui di sela kegiatan End-of Year Gathering: Embracing 2024 yang digelar Petra Christian University bersama Apkrindo Jatim di kampus PCU Surabaya, Rabu (6/12/2023).

Diakui Ferry, pelaku usaha kafe dan restauran lebih banyak berharap dari kegiatan libur Natal dan Tahun Baru tersebut.

Sedangkan kegiatan pemilihan umum berupa Capres dan Caleg, meskipun saat ini telah memasuki masa kampanye, belum terlihat memberi dampak pada industri F & B.

"Kami masih melihat belum ada atau tidak semua uang yang beredar berimbas ke industri F & B," jelas Ferry.

Indikator lain yang membuat Apkrindo optimistis adalah masih bermunculannya usaha-usaha baru termasuk tren kuliner baru.

"Namun kami berharap apapun model bisnisnya, produk dan servis atau layanan ke customer harus menjadi prioritas," ungkap Ferry.

Untuk itu, pihaknya terus mendorong ekosistem di industri F&B, bisa berjalan terus dan bisa berkembang lebih pesat lagi.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggandeng akademisi, dalam hal ini dengan kampus PCU melalui School of Business and Management (SBM), yang telah menelorkan jurusan atau program baru, yakni Culinary Business Management (CBM).

Diakui Ferry, para pelaku usaha F&B membutuhkan tenaga kerja yang memang sudah matang.

"Karena kalau berbicara bisnis F&B tak hanya soal produk saja, tapi juga skill untuk restaurant management, bisnis yang up to date, dan sebagainya. Nah, melalui program ini kita mencetak itu," terangnya.

Kerja sama ini juga sebagai wujud komitmen antara Apkrindo dan PCU dalam menjalankan program link and match antara pendidikan dengan sektor industri.

"Karena member kami tidak hanya pengusaha, namun juga industri pendukung F&B, dan hampir setiap hari kami menerima member baru. Brand-brand baru terus bermunculan," beber Ferry.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved