Pesawat TNI AU Jatuh

Biodata Marsma Fairlyanto yang Diberhentikan dari Danlanud Abd Saleh Sehari Usai Pesawat TNI Jatuh

Marsekal Pertama (Marsma) Fairlyanto diberhentikan dari jabatan Danlanud Abdulrachman Saleh Malang, usai pesawat tempur TNI AU jatuh.

Editor: Musahadah
kolase instagram lanudabdsaleh/istimewa kompas TV
Marsma Fairlyanto diberhentikan sebagai Danlanud Abd Rahman Saleh, sehari setelah insiden pesawat tempur jatuh di Pasuruan. 

SURYA.CO.ID I MALANG - Berikut ini profil dan biodata Marsekal Pertama (Marsma) Fairlyanto yang diberhentikan dari jabatannya sebagai Komandan Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur.

Marsma Fairlyanto diberhentikan sebagai Danlanud Abdulrachman Saleh hanya berselang sehari setelah insiden dua pesawat tempur EMB 314 Super Tucano  milik TNI AU yang sedang berlatih, jatuh di Desa Keduwung, Ploso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023). 

Pemberhentian Marsma Fairlyanto dilakukan pada Jumat (17/11/2023) sesuai Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1324/XI/2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.

Posisi Marsma Fairlyanto diganti oleh Marsma Firman Wirayuda, yang sebelumnya menjabat Direktur Latihan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Pelatihan TNI AU (Dirlat Kodiklatau).

Sementara Marsma Fairlyanto dimutasi sebagai Staf Khusus KSAU. 

Baca juga: Biodata Marsma Agung Sasongkojati yang Diminta Investigasi Mendalam Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Agung Sasongkojati membantah bahwa diberhentikannya Marsma Fairlyanto terkait kecelakaan dua pesawat Super Tucano pada Kamis (16/11/2023).

Dalam peristiwa tersebut, empat perwira TNI gugur.

"Untuk mutasi (Danlanud Abdulrachman Saleh) tidak berkaitan (dengan tragedi jatuhnya dua pesawat tempur), memang sesuai rencana tour of area/tour of duty (TOA/TOD)," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Agung Sasongkojati, Minggu (19/11/2023), seperti dikutip Kompas.id.

Sementara, Kepala Penerangan Landasan Udara Abdulrachman Saleh Mayor (Sus) Muchibin mengaku belum mengetahui informasi pergantian Komandan Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh Malang itu.

"Kami belum monitor terkait hal itu. Saya tidak tahu," ungkapnya kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (20/11/2023).

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memutasi dan merotasi 60 perwira tinggi (pati).

Mutasi didasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1324/XI/2023 tanggal 17 November 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dari jabatan di lingkungan TNI.

"Telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 60 pati terdiri dari 25 pati TNI AD, 10 pati TNI AL, dan 25 pati TNI AU," ungkap Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda TNI Julius Widjojono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/11/2023), dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Siapa sebenarnya Marsma Fairlyanto?

Fairlyanto lahir di Bandung, Jawa Barat pada 24 Juli 1970. 

Dia lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1994. 

Dilansir Wikipedia, Fairlyanto Ia tercatat sebagai penerbang pesawat OV-10 Bronco, sebelumnya menjabat sebagai Sesdisopslatau Mabesau Jakarta. 

Keberadaannya di Lanud Abd Saleh Malang tidak asing lagi, karena dia pernah berdinas di Lanud Abd Saleh di antaranya sebagai Danskadron 21, Kadisops dan Danwing 2.

Berikut riwayat jabatannya: 

- Komandan Skadron Udara 21

- Parit Opslat Irjenau (2011)

- Danlanud Padang (2011)

- Kadisops Sekkau (2013)

- Kadisops Lanud Abdulrachman Saleh (2014)

- Danwing Udara 2 (2016)

- Pamen Sopsau (2017)

- Kapusoyu Seskoau

- Danlanud Raden Sadjad (2019)

- Sesdisopslatau

- Danlanud Abdul Rachman Saleh (2023)

- Staf Khusus Kasau (2023—Sekarang

Tim Investigasi Turun ke Lokasi

Sementara itu, tim investigasi TNI AU terjun ke lokasi jatuhnya pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano bernomor registrasi TT-3111 di area Gunung Kundi, Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, Jumat (17/11/2023).

Rombongan tiba di Posko Tim Pencarian Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, sekira pukul 08.30 WIB.

Kepala Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI Angkatan Udara (Kapuslaiklambangjaau), Marsda TNI Benedictus Benny tampak turut hadir di lokasi.

Marsda TNI Benedictus memimpin proses investigasi mengenai jatuhnya dua pesawat tempur TT-3111 dan TT-3103.

Satu persatu tim berangkat menuju titik pesawat tempur TT-3111 terjatuh mengendarai motor.

Mengingat, medan yang ditempuh begitu ekstrem. Terjal maupun curam.

Bukan hanya itu, sejumlah personil gabungan yang terdiri antara lain, TNI AU, TNI AD, Kepolisian, dan BBTNBTS, bersiaga di pos.

"Kedatangan kami untuk melakukan investigasi," kata Marsda TNI Benedictus.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Agung Sasongko Jati menyatakan proses evakuasi bangkai pesawat Tucano yang mengalami kecelakaan tengah dilakukan oleh petugas.

Petugas yang terdiri atas prajurit TNI/Polri, masyarakat telah mengetahui titik lokasi. Petugas di lapangan menghadapi kendala medan yang sulit.

"Kemungkinan nanti dipotong dan dibawa dengan helikopter," ujar Agung, Jumat (17/11/2023).

Dijelaskan Agung, saat ini tim investigasi telah mencapai lokasi dan mengumpulkan data-data kecelakaan.

Mereka juga mengamankan barang-barang dan flight data recorder dari pesawat.

"Yang penting sekarang adalah bagaimana membuat keluarga berada dalam bantuan kami dari AU. Kami juga mohon kepada masyraakat membantu kami menyelediki kecelakaan ini. Kami sampaikan terima kasih, kepada aparat teritorial, pecinta alam dan penduduk sekitar dengan sepenuh hati menolong," katanya.

Agung mengatakan, evakuasi barang-barang pesawat segera dilakukan karena ada sejumlah bahan peledak berada di pesawat.

Bahan peledak itu bukan senjata, tetapi alat teknis untuk mengatasi gangguan teknis. Agung mengatakan akan mengambil seluruhnya.

"Akan diambil seluruhnya. Kami tidak akan biarkan itu tergeletak karena di pesawat ada peralatan bahan peledak, tapi peledak untuk keperluan misal memaksa roda mendarat ketika terhalang. Itu menggunakan bahan peledak dan sangat berbahaya jika jatuh ke orang yang tidak tahu," ujarnya.

Pihak TNI-AU belum bisa menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menvakuasi bangkai pesawat. Pasalnya, medan yang berada di titik lokasi cukup sulit.

Agung juga mengatakan, Pesawat Tucano yang kecelakaan berada dalam kondisi siap diterbangkan, modern dan canggih.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Danlanud Abdulrachman Saleh Diberhentikan, Kadispenau Bantah Terkait Super Tucano"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved