Pemain U13 Meninggal Tersambar Petir

Gelaran Piala Soeratin Bojonegoro yang Tewaskan Satu Pemain Tak Berizin? Ini Kata Askab PSSI

Salah satu panpel Piala Soeratin Bojonegoro 2023 dimintai klarifikasi oleh Polres Bojonegoro terkait hal tersebut

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
Jenazah Tegar Dwi Prasetya yang menjadi korban sambaran petir saat berlaga di Piala Soeratin Bojonegoro 2023. 

Sesuai jadwal, kompetisi sepak bola untuk usia 13 tahun serta 15 tahun itu digelar perdana pada Jumat (3/11/2023) dan berakhir pada Minggu (12/11/2023) di Stadion Letjend Hadji Soedirman Bojonegoro.

Sayang, belum sampai Piala Soeratin Bojonegoro 2023 ini rampung, ada musibah terjadi.

Tegar Dwi Prasetya, salah satu pemain SSB Indonesia Muda yang berlaga di kompetisi ini pada Jumat (3/11/2023) lalu tersambar petir.

Siswa SMPN 5 Bojonegoro berusi 14 tahun itu kemudian meninggal dunia pada Minggu (5/11/2023) usai dirawat di RS Ibnu Sina dan RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.

Chandra Prasetya, ayah kandung almarhum Tegar Dwi Prasetya menilai, panpel Piala Soeratin Bojonegoro 2023 perlu bertanggung jawab atas nasib nahas menimpa anaknya tersebut.

Tengaranya, tandas Chandra Prasetya, panpel Piala Soeratin Bojonegoro 2023 tak siapkan fasilitas medis yang baik dalam kompetisi itu.

Hal tersebut kemudian memicu Tegar Dwi Prasetya tak terevakuasi dengan cakap usai tersambar petir saat berlaga.

“Saya menyaksikan sendiri di samping lapangan. Jangankan ambulan, petugas medis saja nggak ada,” ungkap Chandra Prasetya saat ditemui awak media di rumah duka Desa Tikusan RT 007 RW 003, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro Senin (6/11/2023) siang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved