Remaja Lamongan Dibacok di Tuban

PENYEBAB Cewek Lamongan Dibacok hingga Lengannya Putus Terkuak, 6 Pelajar Diamankan Polres Tuban

Motif pembegalan berujung putusnya lengan kanan pelajar perempuan asal Lamongan mulai terkuak. Bukan perseteruan antar perguruan silat.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Musahadah
kolase surya/hanif manshuri/istimewa
RA, cewek lamongan yang lengannya putus gara-gara dibacok di jalan. Kronologis dan penyebabnya masih misterius. 

RA segera mendapatkan perawatan dan telah dilakukan tindakan operasi yang pertama. 

"Sekarang masih di ICU. Rencananya hari ini tindakan penyambungan yang kedua," kata Yudha.

Yudha berharap insiden yang dialami putrinya ini bisa segera terungkap.

Hingga kini penyebab putusnya tangan RA belum jelas, begitu juga dengan pelakunya.

Diakui Yudha, RA sudah bisa diajak komunikasi dan sudah ditanyakan bagaimana peristiwa itu terjadi, termasuk kemungkinan pelakunya.

Namun sampai hari ketiga setelah kejadian, RA masih menutup rapat kejadiannya.

Berulangkali Ia menanyakan terkait insiden yang menyebabkan RA  menderita itu selalu buntu.

Ia menilai anaknya masih merahasiakan sesuatu, karena setiap ditanya selalu mengaku tidak ingat.

"Anakku belum jujur, Kan tidak mungkin to, masak ndak tahu bagaimana saat ia dibacok," ungkap Yudha saat ditemui di tempat usahanya, Jumat (3/11/2023) pagi.

RA dimata Yudha dinilai sebagai anak yang tidak terbuka.

"Sampai sekarang belum mengaku, katanya lupa-lupa, tidak ingat," kata Yudha.

Peristiwa ini membuat seluruh anggota keluarga Yudha bersedih. Meski informasi yang didapatnya, tangan RA bisa disambung.

"Hari ini operasi kedua," katanya.

Operasi pertama dilaksanakan pada Rabu (1/11/2023) pukul 02.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Ia berharap upaya penyambungan tangan kanan putrinya itu berhasil.

"Menurut istri saya habisnya ratusan juta. Cuma saya ndak tahu persisnya," kata Yudha yang ditemui SURYA di tempat usahanya, Jumat (3/11/2023).

Yudha berharap pelakunya segera tertangkap dan akan dimintai untuk mengganti seluruh biaya pengobatan anaknya.

"Ya suruh ganti, biayanya lebih dari Rp 100 juta,"katanya.

Urusan laporan ke Polisi, katanya, diserahkan ke adiknya bernama Wito.

"Jadi yang laporan ke polisi ya adikku itu (Wito). Saya ndak ikut ngurusi, malah tambah bingung aku," ungkapnya.

Sementara itu Ketua RT 02 Babat, Slamet mengakui ia mendengar kejadian itu, namun belum berhasil ketemu korban, karena RA dirujuk ke RS dr Soetomo Surabaya.

"Ya bener kejadiannya. Dan itu dua hari setelah pulang Umrah bersama kedua orang tuanya dan adik laki-lakinya," kata Slamet yang rumah bersebelahan dengan rumah korban.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved