Remaja Lamongan Dibacok di Tuban

PENYEBAB Cewek Lamongan Dibacok hingga Lengannya Putus Terkuak, 6 Pelajar Diamankan Polres Tuban

Motif pembegalan berujung putusnya lengan kanan pelajar perempuan asal Lamongan mulai terkuak. Bukan perseteruan antar perguruan silat.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Musahadah
kolase surya/hanif manshuri/istimewa
RA, cewek lamongan yang lengannya putus gara-gara dibacok di jalan. Kronologis dan penyebabnya masih misterius. 

SURYA.CO.ID I TUBAN - Motif pembegalan berujung putusnya lengan kanan pelajar perempuan asal Lamongan berinisial RA (14) di Jalan Raya Tuban-Babat pada Rabu (1/11/2023) dini hari, mulai terkuak.

Polisi menyebut insiden yang mengakibatkan putusanya lengan kanan cewek Lamongan itu disebabkan karena konflik antar gengster.

Polisi membantah dugaan adanya konflik antar perguruan silat dalam tragedi ini.

Kasat Reskrim Polres Tuban Iptu Rianto menyebut, sejauh penyelidikan dilakukan pihaknya sementara ini, tak ada keterangan atau sekadar tanda-tanda bahwa pembegalan RA terkait dengan konflik antar perguruan silat.

"Sejauh ini, pembegalan RA ini diduga kuat murni konflik antar gangster," ujarnya saat ditemui Tribunjatim.com di Mapolres Tuban, Jumat (3/11/2023) siang.

Baca juga: GELAGAT Cewek Lamongan Sebelum Lengannya Putus Dibacok, Baru Pulang Umroh Tiba-tiba Keluar Dini Hari

Adapun, polisi dengan dua balok emas di pundak ini meneruskan, berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan, gangster yang berkonflik ini tidak diawaki para dewasa. Melainkan diawaki para pelajar.

"Gangster-gangster ini anggotanya para pelajar dari Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro. Mereka biasa bergerombol dan berekspresi di sekitaran SPBU Widang ketika malam hari," ungkapnya.

Terkait peristiwa ini, penyidik Polres Tuban telah mengamankanenam pelajar.

Mereka diketahui sebagai anggota gangster yang terlibat kericuhan di Desa Bunut, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban tiga hari sebelum kejadian yakni, Sabtu (29/10/2023) dini hari lalu

"Saat ini, keenam pelajar tersebut kami amankan di Mapolres Tuban. Statusnya saksi. Akan kami mintai keterangan perihal peristiwa pembegalan terhadap RA. Kami menduga, mereka memiliki informasi," ujar Iptu Rianto.

Mantan Kapolsek Jenu, Polres Tuban ini meneruskan, keenam pelajar diamankan pihaknya belum bisa dipaparkan identitasnya.

Namun, mereka semua berasal dari Kecamatan Kanor dan Baureno, Kabupaten Bojonegoro. Keenamnya ditangkap Satreskrim Polres Tuban di rumahnya masing-masing.

Lebih lanjut, polisi dengan dua balok emas di pundak itu mengungkapkan, saat ini Satreskrim Polres Tuban masih terus melakukan penyelidikan di lapangan.

Total, ada sembilan personel  Satreskrim Polres Tuban diterjunkan. Dibantu personel Polsek Widang.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, RA diserang kawanan gangster di Jalan Raya Tuban-Babat turut Desa Bunut, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Selasa (31/10/2023) dini hari.

Akibat serangan dimaksud, lengan kanan remaja perempuan 14 tahun tersebut putus. Kini, remaja perempuan asal Keluarahan/Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan itu menjalani perawatan di Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya. 

Sebelumnya, orangtua RA Diki Yudha menduga sang putra kehilangan lengan kanannya karena ingin melindungis ang pacar.

Diki Yudha mengungkap sang putri mempunyai hubungan dengan seorang pemuda asal Nawangan, Kecamatan Widang, Tuban.

Ia memperkirakan peristiwa yang dialami RA itu tidak jauh dengan yang ia ketahui itu. 

"Menurutku ya sekitar itu aja, kira-kira. Namanya menduga-duga," katanya.

Pemuda asal Nawangan itu berinisial R.

Dan menurutnya, antara RA dengan R itu sudah saling menyukai.

Ia juga belum mendengar, apakah RA mempunyai pacar lain selain R.

Ia mengira, sebelum kejadian itu, RA sedang melindungi R sebagai pemuda yang dekat dengan RA.

"Jadi kira-kira anakku itu sedang melindungi R," ungkapnya.

Hanya saja, sampai sekarang ini belum memberikan pengakuan yang sebenarnya.

Setiap kali ditanya, selalu memberikan jawaban tidak ingat dengan apa telah dialami pada Rabu (1/11/202) pagi dini hari itu.

Yang ia dapatkan, informasinya R itu juga menjadi anggota salah satu perguruan silat.

Namun ia tidak tahu pasti nama perguruan silat yang diikuti R.

"Saya ndak tahu perguruan silatnya apa," kata Yudha.

Gelagat RA Sebelum Nahas

Remaja RA (14) asal Lamongan yang lengannya putus usai dibacok di Tuban, sedang dalam perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Remaja RA (14) asal Lamongan yang lengannya putus usai dibacok di Tuban, sedang dalam perawatan di RSUD dr Soetomo Surabaya. (Foto Istimewa)

Terungkap gelagat RA (14), remaja perempuan asal Lamongan sebelum insiden pembacokan yang mengakibatkan lengan kanannya putus.

RA dibacok orang tak dikenal (OTK) saat melintas di Jalan Raya Tuban-Babat tepatnya di Desa Bunut, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Rabu (1/11/2023) dini hari.

Pembacokan itu terjadi dua hari setelah RA pulang dari umroh di tanah suci Makah.

RA yang tinggal di RT 02 RW 07, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan umrah bersama kedua orang tua dan adik laki-lakinya.

Diki Yudha, orang tua RA tak menyangka putrinya yang baru saja diajaknya umrah mengalami musibah yang membuat tangan kanannya putus akibat sabetan senjata tajam.

Baca juga: MISTERI Cewek Lamongan Lengannya Putus Dibacok di Tuban: Pilih Tutup Mulut, Sosok Pacar Disorot

Hal ini mengagetkan Yudha, mengingat dua hari sebelumnya, RA tampak tenang di rumah.

Tiba-tiba pada Rabu (1/11/2023) dini hari sekira pukul 01.00 WIB, RA keluar rumah tanpa pamit orangtuanya.

Ketika Yudha terbangun, mendapati RA tidak ada di rumah membawa motor Honda Scoopy.

Yudha mencoba mencari RA namun hingga pukul 01. 30 WIB, korban tidak ditemukan.

Yudha pulang dan beberapa waktu kemudian ia mendapat informasi RA sedang mengalami tindakan kekerasan dibacok orang tidak dikenal hingga tangannya putus.

Saat itu RA masih berada di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat.

Korban ditolong teman-temannya  dan saat di Rumah Sakit ia melihat tangan kanan RA putus.

"Tapi potongan tangannya juga sudah ada di situ (RS)," ungkapnya.

Karena kondisinya itu, RA pagi itu juga dirujuk ke RS dr Soetomo Surabaya.

RA segera mendapatkan perawatan dan telah dilakukan tindakan operasi yang pertama. 

"Sekarang masih di ICU. Rencananya hari ini tindakan penyambungan yang kedua," kata Yudha.

Yudha berharap insiden yang dialami putrinya ini bisa segera terungkap.

Hingga kini penyebab putusnya tangan RA belum jelas, begitu juga dengan pelakunya.

Diakui Yudha, RA sudah bisa diajak komunikasi dan sudah ditanyakan bagaimana peristiwa itu terjadi, termasuk kemungkinan pelakunya.

Namun sampai hari ketiga setelah kejadian, RA masih menutup rapat kejadiannya.

Berulangkali Ia menanyakan terkait insiden yang menyebabkan RA  menderita itu selalu buntu.

Ia menilai anaknya masih merahasiakan sesuatu, karena setiap ditanya selalu mengaku tidak ingat.

"Anakku belum jujur, Kan tidak mungkin to, masak ndak tahu bagaimana saat ia dibacok," ungkap Yudha saat ditemui di tempat usahanya, Jumat (3/11/2023) pagi.

RA dimata Yudha dinilai sebagai anak yang tidak terbuka.

"Sampai sekarang belum mengaku, katanya lupa-lupa, tidak ingat," kata Yudha.

Peristiwa ini membuat seluruh anggota keluarga Yudha bersedih. Meski informasi yang didapatnya, tangan RA bisa disambung.

"Hari ini operasi kedua," katanya.

Operasi pertama dilaksanakan pada Rabu (1/11/2023) pukul 02.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Ia berharap upaya penyambungan tangan kanan putrinya itu berhasil.

"Menurut istri saya habisnya ratusan juta. Cuma saya ndak tahu persisnya," kata Yudha yang ditemui SURYA di tempat usahanya, Jumat (3/11/2023).

Yudha berharap pelakunya segera tertangkap dan akan dimintai untuk mengganti seluruh biaya pengobatan anaknya.

"Ya suruh ganti, biayanya lebih dari Rp 100 juta,"katanya.

Urusan laporan ke Polisi, katanya, diserahkan ke adiknya bernama Wito.

"Jadi yang laporan ke polisi ya adikku itu (Wito). Saya ndak ikut ngurusi, malah tambah bingung aku," ungkapnya.

Sementara itu Ketua RT 02 Babat, Slamet mengakui ia mendengar kejadian itu, namun belum berhasil ketemu korban, karena RA dirujuk ke RS dr Soetomo Surabaya.

"Ya bener kejadiannya. Dan itu dua hari setelah pulang Umrah bersama kedua orang tuanya dan adik laki-lakinya," kata Slamet yang rumah bersebelahan dengan rumah korban.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved