Berita Situbondo

Kasus Katarak di Situbondo Tinggi, Ratusan Warga Rela Berdesakan Ikuti Pemeriksaan di RSU Besuki

Baksos operasi katarak ini diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk menurunkan angka katarak di Kabupaten Stubondo.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono
Warga mengikuti pemeriksaan katarak di RSU Besuki Situbondo, Jumat (3/11/2023). 

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Setiap kegiatan berkaitan dengan pemeriksaan mata seperti katarak, antusiasme warga Situbondo sangat besar karena penderita katarak di daerah ini masih tinggi. Terbukti dalam baksos katarak di RSU Besuki, Jumat (3/11/2023), ratusan warga dari berbagai wilayah berdatangan.

Bahkan warga rela berdesakan untuk mengikuti skrinning sebelum dilakukan penanganan lanjutan. Dari data yang masuk, mereka datang dari berbagai desa di 17 kecamatan. Skrinning katarak itu dipantau langsung oleh Bupati Situbondo, Karna Suswandi.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Stubondo ini tidak hanya mememui warga yang matanya akan dioperasi, tetapi juga melihat kesiapan dan sarana tim medis rumah sakit.

Ranti, salah seorang warga mengaku ingin segera diopeeasi, karena sudah lama tidak dapat melihat dengan jelas. "Saya ingin melihat lebih terang, karena sudah lama mengalami masalah pada mata," terang Ranti.

Sementara Direktur RSU Besuki, dr Imam Hariyono mengatakan, baksos katarak diselenggarakan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, Penglihatan Nasional serta penurunan kasus katarak yang masih tinggi di Kabupaten Situbondo. "Sesuai data terakhir yang tercatat, ada 460 orang yang mengikuti skrinning," kata Imam.

Ratusan warga yang diskrinning, kata mantan Kepala Puskesmas Panarukan ini, nantinya akan dinilai layak dan tidaknya sebelum dioperasi.

Dalam baksis operasi katarak yang kesembilan ini, pihaknya melibatkan tujuh dokter spesialis mata dari klinik mata Tritya Surabaya. "Jadi dalam setahun ini kami sudah memggelar sembilan kali operasi katarak gratis di RSU Besuki," bebernya.

Baksos operasi katarak ini diharapkan dapat membantu program pemerintah untuk menurunkan angka katarak di Kabupaten Stubondo.

Imam menjelaskan, katarak terjadi karena faktor usia serta gaya hidup.masyarakat. "Saat ini sudah banyak makanan yang bisa menyebabkan gangguan pada pengelihatan, terutama pada penderita deabet," jelasnya.

Sedangkan Bupati Situbondo, Karna Suswandi mengatakan, pemerintah memang rutin menggelar operasi katarak melalui RSU Besuki serta rumah sakit yang lainnya lewat koordinasi dengan Dinas Kesehatan.

Tujuannya, agar masyarakat Situbondo mendapatkan layanan yang terbaik. Sehingga masyarakat yang menderita katarak dapat melihat normal dan bbisa ekerja kembali. "Dengan melihat normal, maka nantinya masyarakat kembali berkegiatan produktif serta memacu pendapatannya dari bekerja," terang Bung Karna.

Bung Karna berjanji kegiatan sosial ini akan berlanjut selama memungkinkan. "Tahun 2022 lalu ada 760 orang yang dioperasi, dan sekarang ada sekitar 360 orang. Ini terus kita lakukan sebagai upaya pemerintah memberikan layanan terbaiknya kepada masyatakat," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved