Berita Surabaya

3 Pria yang Keroyok Cewek Hamil di Jembatan Suramadu Surabaya Diburu Polisi, Korban Dipaksa Aborsi

Cewek asal Surabaya dianiaya tiga pria di Jembatan Suramadu hingga mengalami kejang-kejang. Salah seorang pelaku, tenyata kekasih korban. 

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
Istimewa
Ilustrasi pengeroyokan. Cewek asal Surabaya dianiaya tiga pria di Jembatan Suramadu hingga mengalami kejang-kejang. Salah seorang pelaku, tenyata kekasih korban.  

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Unit Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak saat ini menghadapi kasus yang menjadi berita viral.

Wanita asal Surabaya berinisial AHS (21) dianiaya tiga pria di Jembatan Suramadu hingga mengalami kejang-kejang.

Salah seorang pelaku, tenyata kekasih korban. Sementara, dua orang lain merupakan saudara dari pacar korban.

Pangkal insiden penganiayaan ini, bermula ketika korban janjian ketemu pelaku di kawasan Jembatan Suramadu Surabaya.

Baca juga: Wanita Kejang-kejang di Jembatan Suramadu Surabaya, Dianiaya Pacar karena Tolak Gugurkan Kandungan

Pertemuan itu, untuk membicarakan kehamilan hasil hubungan korban bersama pelaku.

Pelaku saat itu menyarankan agar kandungan diaborsi atau digugurkan, kemudian korban dianiya.

Hampir satu minggu kasus ini bergulir, namun pelaku belum juga ditangkap. Entah pelaku sudah kabur atau tidak.

Korban mengaku setelah berita tentangnya viral, sempat ditelepon ibu kekasihnya.

Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Iptu Muhammad Prasetyo beberapa waktu lalu diwawancara i mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan dengan cermat.

Tindakan pertama, korban diajak terlebih dahulu melakukan visum. Kini, Prasetyo mengatakan kalau tengah memburu para pelaku.

"Kami sudah membentuk tim gabungan. Tim itu kami sebar untuk memburu pelaku," ujar Iptu Prasetyo, Kamis (26/10/2023).

Belum ditangkapnya pelaku, membuat korban ketar-ketir. Sampai-sampai korban meminta pertolongan Polsek Semampir untuk menjaga keselamatannya. Kini, rumah korban sering dipantau polisi.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Semampir, Kompol Eko Adi Wibowo membenarkan, bahwa pihaknya tengah menyiagakan anggota untuk memantau rumah korban. Hal ini melibatkan pihak pengurus kampung setempat.

"Ya benar dipantau atau patroli dan kerja sama dengan pengurus RT," ujar Kompol Eko.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved