Berita Jember
Serapan APBN Triwulan III di Wilayah Tapal Kuda Capai Rp 11,7 Triliun
Realisasi tersebut merupakan dana dari pemerintah pusat kepada lembaga perwakilan di daerah.
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, JEMBER- Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Wilayah Tapal Kuda, telah mencapai Rp 11,7 Triliun.
Realisasi tersebut merupakan dana dari pemerintah pusat kepada lembaga perwakilan di daerah.
Serta anggaran transfer kepada Pemerintah Daerah (Pemda) di daerah Jawa Timur bagian Timur.
Kepala Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN) Jember, Dirgohaju Widodo mengatakan total dana APBN tahun 2023 yang mengalir di Kabupaten Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Probolinggo dan Kota Probolinggo sebesar Rp 16,3 Triliun.
"Dari pagu Rp 16, 3 Triliun ini baru terealisasi sebesar Rp 11, 7 Triliun atau 72 persen," ujarnya, Selasa (24/10/2023).
Menurutnya, APBN 2023 yang dikelola oleh kementerian lembaga sebesar Rp 4,2 Triliun di tujuh daerah Tapal Kuda. Katanya, baru terserap sebesar Rp 2,9 Triliun atau 66 persen.
"Sementara yang ditransfer ke Pemda. Dari pagu sebesar Rp 12,1 Triliun, baru terealisasi sebesar Rp 8,9 Triliun atau sebesar 74 persen," kata Widodo.
Widodo menilai serapan APBN tersebut tergolong bagus pada triwulan III. Karena bisanya, realisasi anggaran akan meningkat pada akhir tahun 2023.
"Karena biasanya pekerjaan fisik akan selesai, pada bulan November dan Desember. Sehingga dimungkinkan pada triwulan IV realisasi anggaran bisa mencapai 95 persen," tuturnya.
Dia mengatakan, serapan APBN sementara ini paling banyak untuk belanja pegawai dan belanja barang. Khususnya, untuk kebutuhan rutin.
"Seperti belanja pegawai, itu rutin tiap bulan dianggarkan. Sementara yang paling penting bagi kementerian dan lembaga itu serapan anggaran untuk belanja modal dan barang," tutur Widodo.
Sementara APBN untuk bantuan sosial, Widodo mengakui memang serapannya kecil. Katanya, dari pagu sebesar Rp 16 Miliar tahun 2023, yang baru terealisasi senilai Rp 6,8 Miliar atau 58 persen.
"Anggaran Bansos itu mayoritas untuk Sarana Kerja Perguruan Tinggi. Khususnya untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan yang paling banyak dikelola oleh Universitas Islam Negeri (UIN) KH. Achmad Shiddiq Jember," tuturnya.
Widodo mengatakan, pencairan bantuan pendidikan bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah, menyesuaikan dengan kalender akademik perguruan tinggi.
"Mudah mudahan pada November nanti bisa dicairkan. Karena menyesuaikan dengan kalender akademik. Harapannya itu bisa terserap sampai 100 persen di akhir tahun 2023," paparnya.
Gagalkan Bentrokan di Jember, Polisi Amankan 3 Anggota Persilatan Membawa Senjata Tajam |
![]() |
---|
Penyakit Mulut dan Kuku Kembali Serang Sapi di Jember, Pemkab Alokasikan Anggaran Vaksinasi |
![]() |
---|
Baru Bebas Dari Penjara, Warga Surabaya Tepergok Bertransaksi 25 Gram Sabu di Jalanan Jember |
![]() |
---|
Dalami Dugaan Korupsi DD di Desa Pedomasan, Satreskrim Polres Jember Masih Pelit Komentar |
![]() |
---|
Gelapkan Dana Nasabah Rp 250 Juta, Oknum Pegawai Bank Negara di Jember Akhirnya Dipecat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.