SURYA Kampus

SOSOK Ilham, Mantan Petugas Pom Bensin yang Kini Jadi Guru Besar Universitas Jambi, Orangtuanya Tani

Inilah sosok Ilham, mantan petugas pom bensin yang kini sukses jadi guru besar Universitas Jambi (Unja). Orangtuanya petani sederhana.

Dok Unja
Sosok Ilham, Mantan Petugas Pom Bensin yang Kini Jadi Guru Besar Universitas Jambi. 

SURYA.co.id - Inilah sosok Ilham, mantan petugas pom bensin yang kini sukses jadi guru besar Universitas Jambi (Unja).

Diketahui, Ilham baru saja ditetapkan menjadi Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Olahraga dan Kepelatihan di Universitas Jambi (Unja), dengan angka kredit sebesar 853.

Perjuangan Ilham hingga ke titik ini ternyata tidak mudah.

Orangtuanya adalah petani sederhana. Sehingga ia harus mencari pekerjaan sampingan agar bisa kuliah.

Salah satu pekerjaan yang pernah dilakukan Ilham adalah sebagai petugas pom bensin.

Ilham bercerita, sebelum meraih gelar guru besar seperti saat ini, dia menamatkan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), hingga S1 di Makassar dengan susah payah.

Bayangkan saja, saat kuliah S1 di IKIP Ujung Pandang, Makassar, dia pernah bekerja menjadi operator SPBU hingga menjadi wasit di berbagai cabang olahraga.

Itu dia lakukan karena ingin membantu orangtuanya yang berasal dari keluarga petani sederhana.

Selain itu, ayahnya juga merupakan seorang veteran.

"Saya mendapatkan beasiswa, sehingga tidak lagi meminta uang kepada orangtua untuk hal kuliah.

Jadi terbantu saat kuliah," ucap dia dikutip dari laman Unja, Kamis (19/10/2023).

Setelah lulus S1, dia berjuang keras melanjutkan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1994.

Kemudian menempuh pendidikan S3 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada tahun 2011.

"Semua itu saya lakukan dengan kerja keras, sehingga saya bisa melalui semua jenjang pendidikan, baik dari dasar, pendidikan tinggi, sampai jadi guru besar," tutur anak dari 5 bersaudara ini.

Sebelum menjadi guru besar, ada banyak hal akademik yang telah dilakukannya selama 5 tahun belakangan ini, antara lain:

11 pengalaman penelitian

7 pengalaman pengabdian pada masyarakat

11 pengalaman penulisan artikel ilmiah

9 pengalaman penyampaian makalah secara oral pada pertemuan atau seminar ilmiah.

Agar bisa lulus kuliah dengan cepat, dia memberi tips kepada para mahasiswa. Pertama adalah mengutamakan kedisiplinan.

"Selanjutnya harus rajin belajar dan selesaikan tugas tepat pada waktunya," pungkas dia.

Pekerja Serabutan yang Kini Jadi Guru Besar di Universitas Jambi

Ada juga sosok Supian, pekerja serabutan yang kini jadi guru besar di Universitas Jambi (Unja), hingga punya empat gelar.

Diketahui, Supian menjadi salah satu dari 10 guru besar Universitas Jambi (Unja) yang baru saja mendapatkan SK guru besarnya pada Agustus 2023.

Dilansir dari laman Unja,Prof. Supian berasal dari keluarga petani yang sederhana.

Sejak kecil ia bersama orangtuanya hidup di talang (berladang) dan sering berpindah-pindah.

Dia menceritakan bahwa sejak kecil memang telah mandiri dan selalu membantu orangtuanya untuk menyadap getah pohon karet di sela-sela liburan sekolah.

Tak hanya itu saja, ia juga sering ikut berladang hingga ikut kerja serabutan lainnya.

"Saya bekerja selama setahun untuk mengumpulkan uang agar bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, dan akhirnya terkumpul saya bisa kuliah," ujarnya.

Supian Guru Besar Unja
Supian Guru Besar Unja (dok Unja)

"Selama kuliah saya harus bertahan hidup dengan bekerja serabutan, saya pernah jadi pencuci piring di rumah makan," imbuh dia.

Untuk pendidikannya, dia mulai dari sekolah dasar di SD Negeri Muara Kulum dan tamat pada tahun 1987.

Kemudian melanjutkan pendidikan ke MTs Al-Hidayah Sarolangun lalu tamat pada tahun 1990.

Setelah itu ia menyambung sekolah di Madrasah Aliyah di tempat yang sama dan selesai pada tahun 1993.

Berlanjut ke pendidikan S1, Dr. Supian kuliah di IAIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi pada 1998 lalu melanjutkan S2 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2001 dan S3 tahun 2013.

"Dulu saya orang yang tidak punya apa-apa, dari titik nol, hanya saja saya punya tekad dan harus berani menjemput takdir," terangnya.

Selain itu, dia juga selalu berusaha semaksimal mungkin, berikhtiar serta melakukan kegiatan apa saja selagi positif.

Selain mengajar, Prof. Supian juga merupakan seorang penceramah dan aktif dengan kegiatan MTQ baik itu menjadi dewan hakim panitia ataupun peserta.

Kini, ia telah berhasil menghasilkan karya-karya di bidang akademik berupa publikasi ilmiah seperti 10 buku, 2 karya ilmiah Scopus, 14 karya ilmiah sinta.

Serta 10 publikasi ilmiah koran yang berhasil membawanya sampai kepada posisi saat ini, sehingga ia memperoler gelar guru besar di bidang Ilmu Agama Islam/Sejarah Pemikiran Islam.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved