Berita Situbondo

Rugi Rp 3 Juta Demi Secangkir Kopi, Warga Situbondo Tangisi Kebakaran di Dapur Rumahnya

Ketika percikan api dari tungku merembet ke kabel listrik lalu mulai membakar dinding dapurnya, pria tua itu tercenung.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono
Petugas pemadam kebakaran mencoba mengendalikan api yang membakar rumah di Situbondo, Senin (16/10/2023). 


SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Bukan kopi sianida atau kopi super mahal, namun Mawi (73), warga Desa Kalimas, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, juga mengalami kerugian sekitar Rp 3 juta gara-gara ingin meminum secangkir kopi.

Itu karena bangunan dapur di rumahnya terbakar, ketika tungku yang dinyalakan untuk memasak air menyambar kabel listrik. Padahal semula Rawi berniat memasak air untuk menyeduh secangkir kopi, Senin (16/10/2023) siang itu.

Ketika percikan api dari tungku merembet ke kabel listrik lalu mulai membakar dinding dapurnya, pria tua itu tercenung. Baru ketika kobaran membesar, Rawi keluar memyelamatkan diri sembari berteriak meminta pertolongan.

Mendengat teriakan Rawi, para warga berdatangan dan bahu membahu berusaha memadamkan kobaran api tersebut. Beberapa saat kemudian datang mobil pemadam kebakaran (damkar) Pemkab Situbondo, yang langsung menangani kebakaran.

Namun api sudah cepat membesar dan menghabiskan hampir semua bangunan dapur itu. Sehingga petugas damkar melakukan pembasahan di sisa bangunan dapur yang masih membara. Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran itu, namun bangunan dapur hampir habis.

Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Sruwi melalui Koordinator Pusdalop BPBD, Puriyono mengatakan, kebakaran itu terjadi karena api tungku terlalu besar, sehingga mengenai kabel listrik. "Waktu kejadian, pemiliknya sedang memasak air untuk membuat kopi," kata Sruwi.

Kebakaran itu hanya terjadi pada bangunan dapur semi permanen dan tidak menjalar ke rumahnya. "Kerusakannya ringan dan kerugian sekitar Rp 3 juta," tambahnya.

Di hari yang sama, Damkar Situbondo juga dikagetkan kebakaran pada dua rumah di Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, masing-masing milikTolak (60) dan Sriwati (44). Kebakaran dua rumah itu juga membuat seekor sapi dan delapan ekor kambing mati terpanggang.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun kedua warga mengalami kerugian total Rp 150 juta. Koordinator Pusdalop BPBD Situbondo, Putiyono mengatakan, belum diketahui penyebab kebakaran itu namun api pertama kali terlihat dari rumah Tolak.

Dihembus angin kemarau, kobaran api cepat merembet ke rumah Sriwati. "Tahu ada rumah yang terbakar, warga sekitar berupaya memadamkan api itu. Tetapi karena ada angin kencang, kebakarann malah membesar," tuturnya.

Setelah mendapat laporan masyatakat, kata Ipung, satu unit mobil yang standby di Kecamatan Asembagus meluncur ke lokasi kebakaran. "Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.30 WIB, " pungkasnya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved