Ibu Bunuh Anak Kandung
Nasib Tragis Rauf, Bocah 13 Tahun Disiksa Ibu Kandung hingga Tewas, Masih Bernapas saat Dibuang
Seorang bocah berusia 13 tahun bernama Muhammad Rauf Bin Dirno tewas usai dianiaya dan dibuang saat sekarat oleh ibu kandung, begini nasib pelaku.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Nasib tragis menimpa seorang bocah berusia 13 tahun bernama Muhammad Rauf Bin Dirno.
Rauf sang bocah 13 tahun tewas di tangan ibu kandungnya sendiri.
Sang ibu tega menganiaya Rauf bocah 13 tahun dan membuangnya ke sungai.
Jenazah Rauf ditemukan di tepi sungai oleh seorang pencari ikan.
Saat ditemukan, terdapat banyak luka di tubuh Rauf.
Selain itu, tangan sang bocah 13 tahun juga dalam posisi yang terikat.
Rauf merupakan seorang remaja asal Dusun Parigi, Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang.
Ia tewas di tangan ibu kandungnya sendiri, Nurhani (40).
Saat ditangkap, Nurhani mengaku telah membunuh Rauf.
Ia menganiaya anak kandungnya secara bertubi-tubi hingga korban tak sadarkan diri.
Usai melancarkan aksi kejinya, Nurhani membuang tubuh Rauf.
Tepatnya, ia membuang Rauf di sungai daerah Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu pada Rabu (4/10/2023) dini hari.
Saat dibuang, dikatakan Nurhani bahwa rauf masih bernapas.
Meski begitu, ia memilih untuk tetap membuang sang anak yang tengah sekarat.
Tubuh bocah malang tersebut kemudian ditemukan di tepi sungai oleh seorang pencari ikan pada Rabu pagi.

Saat itu, kondisinya sudah tidak bernyawa.
Ketika ditemukan, tubuh Rauf dipenuhi luka dengan tangan terikat ke belakang.
Dilansir Surya.co.id dari TribunJabar.id, tak butuh lama bagi aparat Polres Indramayu untuk menyadari bahwa mayat remaja yang ditemukan pencari ikan di tepi sungai itu adalah korban pembunuhan.
Bekerja sama dengan aparat Polres Subang, penyelidikan pun dilakukan, hingga akhirnya mengarah pada keluarga korban di Dusun Parigi.
Kepada polisi, Nurhani mengaku menyiksa Rauf di rumah orang tuanya.
Nurhani mengaku tak kuasa menahan emosi lantaran Rauf meminta ponsel kepadanya.
Tanpa berpikir, ia pun langsung memukuli Rauf hingga tak berdaya.
Mulut korban disumpal dan tangannya diikat.
Kemudian, Nurhani pun melancarkan aksi penganiayaan dengan benda-benda tumpul.
Setelah anaknya tak berdaya, kata Nurhani, ia pun menyeret Rauf ke belakang rumah, menyusuri kebun.
Adik Nurhani, yang datang tak lama berselang, lantas membawa Rauf yang sudah tak berdaya dengan sepeda motor.
Adik Nurhani membawa Rauf ke Sungai Bugis di Anjatan, Indramayu, lalu membuangnya ke sana.
Saat hendak dibuang ke sungai, kata Nurhani, anaknya terlihat masih hidup.
"Masih hidup saat diseret lewat belakang rumah sebelum dibawa pakai motor dan dibuang ke Sungai Bugis," ujarnya.
Baca juga: NASIB BULE Amerika yang Bunuh Mertua dan Rusak Rumah, Polisi: Bakal Dihukum Lalu Deportasi
Tim Inafis Polda Jabar yang melakukan olah tempat kejadian perkara di kediaman kakek Rauf menemukan sejumlah bercak darah.
Bercak darah terlihat di ruang tamu.
Bercak darah juga terlihat di pipa paralon, tongkat kayu, kusen, besi rel kereta berukuran panjang 20 sentimeter, dan gergaji kayu.
Darah juga terlihat pada sebilah kayu yang patah menjadi dua, pecahan genting, batu bata, dan dinding rumah, serta di halaman belakang rumah menuju kebun dan sejumlah titik lainnya yang total semuanya ada 37 titik bercak darah di TKP.
Sejak kedua orang tuanya bercerai, beberapa tahun lalu, hidup Rauf menjadi tak terurus.
Dirno (52), ayah Rauf, sejak berpisah dengan Nurhani, ia juga jarang sekali bertemu dengan anak mereka, Rauf. Itu sebabnya, ia juga tak tahu, apa yang selama ini terjadi antara Rauf dan ibunya.
"Kami sudah jarang bertemu," ujarnya di lokasi pemakaman Rauf di Desa Parigimulya, Subang, Kamis (5/10).
Terakhir bertemu dengan Rauf, kata Dirno, setahun yang lalu. Sepengetahuannya, kata Dirno, Rauf tak lagi melanjutkan pendidikannya setelah lulus SD.
"Sebelumnya kalau ketemu, dia hanya meminta uang, lalu pergi lagi," katanya.
Dirno mengaku tak menyangka anaknya akan tewas dengan cara seperti ini.
"Saya sudah setahun lebih tak komunikasi dan belum pernah ketemu lagi sama anaknya, karena dia tinggal sama ibunya setelah ibunya cerai dengan saya," Dirno.
Dirno meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kematian anaknya
"Saya ikhlas. Namun minta polisi usut tuntas serta tangkap pelakunya," ujarnya.
Hingga kemarin, sudah empat orang yang ditangkap karena diduga kuat terkait dengan kasus pembunuhan ini.
Selain menangkap ibu, kakek, dan paman Rauf, polisi juga menangkap pemilih sepeda motor yang digunakan adik Nurhani membuang tubuh Rauf.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.