Berita Situbondo

Guru dan Ortu Diminta Perketat Pengawasan, Imbas Siswa SD Situbondo Gores Tangan Meniru di Medsos

Ririn berharap para orangtua menyempatkan waktu bagi anak anaknya meskupun sebentar, sehingga bisa menjadi tempat curhat

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono
Kapolsek Kota Situbondo, Iptu Harnowo memberi arahan saat pertemuan dengan para guru dan wali murid SD di Situbondo, Selasa (3/10/2023). 


SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Temuan adanya sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di sebuah sekolah di Situbondo yang melukai tangan sendiri, setelah meniru adegan di media sosial (medsos), memicu keprihatinan. Bahkan Polsek Kota Situbondo sampai turun tangan dengan mengumpulkan para guru dan orangtua (ortu) serta komite sekolah, Selasa (3/10/2023).

Inti dari pertemuan yang digelar di salah satu SD di Kabupaten Situbondo itu, adalah agar pengawasan pada anak-anak lebih diperketat dan intensif. Juga agar gejala self harm atau melukai diri sendiri itu tidak terulang di kemudian hari hanya karena tidak menyaring dampak dari tayangan di medsos.

Salah satu kepala sekolah (kasek), Sri Rahmatillah mengatakan pertemuan dilaksanakan untuk menindaklanjuti adanya siswa yang melukai tangannya sendiri. "Jadi harapannya, dengan pertemuan ini kejadian tersebut tidak terulang di kemudian hari," kata Rahmatillah.

Menurutnya, dari kejadian ini tidak ada yang perlu disalahkan karena semua pihak harus bekerja sama untuk menanggulangi masalah ini. Yaitu dengan koordinasi semua pihak, baik orangtua, sekolah dan instansi lain termasuk Polsek Situbondo Kota. "Selama ini semua pihak sudah bekerja sama dalam antisipasi bullying," ucapnya.

Hal serupa disampaikan Korwil Pendidikan dan Kebudayaan kecamatan Situbondo. Hj Ririn Yunaini. Ririn mengapresiasi langkah cepat pihak sekolah setelah mengetahui ada beberapa siswa (informasi terakhir ada 11 siswa, Red) yang menggores tangannya sendiri sehingga tidak mengakibatkan dampak lebih fatal.

"Kami sepakat tidak ada yang boleh disalahkan, terutama anak. Orangtua dan guru yang harus bersama-sama mengajari anak tentang nilai positif dan negatif (melihat informasi di medsos, Red). Yang terpenting kita selalu memberikan pendampingan terhadap anak didik," kata Ririn.

Ririn berharap para orangtua menyempatkan waktu bagi anak anaknya meskupun sebentar, sehingga bisa menjadi tempat curhat dan tidak kepada pihak lainnya.

"Tugas guru agar jangan lepas kontrol, bahkan jika perlu dilakukan sidak setiap minggu. Mohon maaf apabila ada (barang) yang diamankan oleh pihak sekolah, nantinya akan disampaikan kepada wali murid. Pun sebaliknya jika ada temuan di rumah agar orangtua jangan segan untuk disampaikan kepada sekolah “ harapnya.

Sementara Kapolsek Situbondo Kota, Iptu Harnowo mengatakan, mengantisipasi pengaruh medsos pada anak-anak merupakan tanggung jawab bersama. Baik pihak sekolah maupun orangtua yang harus berperan mengawasi anak-anak.

Harnowo mengimbau para orangtua agar selalu memberikan perhatian terhadap putra-putrinya. Sehingga jika ada sesuatu terjadi, orangtua atau wali murid lebih paham dan cepat mengetahuinya."Ya ng terpenting orangtua selalu mengawasi anak-anak saat memegang dan bermain handphone," kata Harnowo.

Dengan pertemuan ini, lanjut Harnowo, harus ada kesepakatan semua pihak, agar ada kebijakan baru bagi anak didik di sekolah. "Misalnya siswa diharuskan membawa bekal makanan dari rumah dan selama jam pelajaran, pagar sekolah ditutup," katanya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved