Berita Mojokerto

70 Hektare Kawasan Hutan Tahura R Soerjo Mojokerto Kebakaran, Api Belum Padam

Kebakaran hutan kembali terjadi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo Kabupaten Mojokerto.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: irwan sy
ist
Petugas tahura berupaya memadamkan api kebakaran di kawasan hutan R Soerjo, di Kecamatan Pacet dan Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Minggu (1/10/2023) 

SURYA.co.id | MOJOKERTO - Kebakaran hutan kembali terjadi di kawasan Taman Hutan Raya atau Tahura R Soerjo Kabupaten Mojokerto.

Lokasi kebakaran hutan itu berada di blok Putuk Kencur Gunung Kencur dan Sigiran Desa Kemiri, Kecamatan Pacet yang hingga kini, Minggu (1/10/2023) belum padam.

Akibat dampak kebakaran itu merusak puluhan hektare hutan di kawasan Tahura R Soerjo.

Kepala RPH 07 Pacet Tahura R Soerjo, Yoso Sudariono mengatakan kebakaran hutan (Karhut) di blok Putuk Kencur, Kecamatan Pacet merembet hingga meluas ke kawasan hutan Sigiran yang berada di Desa Gumeng, Kecamatan Gondang.

"Untuk wilayah hutan Desa Kemiri, Pacet api sudah padam. Sementara untuk wilayah Desa Gumeng, Kecamatan Gondang masih belum padam," jelasnya saat dikonfirmasi Surya.co.id melalui seluler, Minggu (1/10/2023).

Ia mengatakan titik api berawal dari Putuk Kencur, Gunung Kencur di kawasan hutan Pacet, pada Sabtu kemarin.

Petugas masih melakukan upaya pemadaman api di kawasan hutan tersebut.

"Untuk luasan terbakar (Hutan) di wilayah Desa Kemiri kurang lebih 70 hektare," ucap Yoso.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim menjelaskan dampak Karhu adalah membakar ilalang dan semak di kawasan hutan.

"Untuk penyebab kebakaran masih belum diketahui. Belum sepenuhnya padam," ungkapnya.

Khakim mengungkapkan puluhan petugas gabungan dari Tahura, BPBD, TNI/Polri dan masyarakat peduli api dilibatkan dalam pemadaman api di kawasan hutan R Soerjo, Desa Gumeng, Kecamatan Gondang.

"Pemadam berjumlah kurang lebih 57 orang dari tim Tahura, Perhutani. BPBD, TNI/Polri, MPA, relawan dan masyarakat peduli api," bebernya.

Kendala pemadaman Kahur di antaranya adalah titik api berada di terjal sulit dijangkau dengan tingkat kemiringan ekstrem.

Apalagi, pemadaman dilakukan secara manual menggunakan ranting pohon lantaran jauh dari sumber air.

"Dikarenakan medan yang sangat sulit dijangkau, sangat tinggi dengan kemiringan 80-90 derajat. Pemadaman manual alat yang digunakan sabit, gebyok dan ranting pepohonan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved