Eks Panglima ABRI Try Sutrisno Pegang Tasbih dan Buku Yasin Doakan Doni Monardo, Ini Biodatanya

Inilah profil dan biodata Mantan Panglima ABRI Try Sutrisno yang Pegang Tasbih dan Buku Yasin Doakan Doni Monardo.

kolase SURYA.co.id
Try Sutrisno dan Doni Monardo. Eks Panglima ABRI Try Sutrisno Pegang Tasbih dan Buku Yasin Doakan Doni Monardo. 

SURYA.co.id - Kabar Doni Monardo dirawat intensif di Rumah Sakit membuat berbagai kalangan menggelar doa bersama demi kesembuhannya.

Salah satunya adalah mantan Panglima ABRI, Try Sutrisno.

Try tampak hadir dalam acara doa bersama yang digelar Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) di Aula Soerjadi, Kantor PP PPAD, Jalan Matraman, Jakarta Timur

Ia tampak memegang buku yasin dan tasbih serta secara khusu' mendoakan kesembuhan mantan Danjen Kopassus tersebut.

Lantas, seperti apa profil dan biodata Try Sutrisno?

Try Sutrisno memulai karir militernya setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD).

Baca juga: BIODATA Doni Monardo Mantan Danjen Kopassus yang Dirawat Intensif di RS, Punya Karier Moncer

Try Sutrisno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 15 November 1935.

Ayahnya, Subandi adalah seorang sopir ambulans, sedangkan ibunya, Mardiyah adalah seorang ibu rumah tangga.

Seperti dilansir dari Tribunnews Wiki dalam artikel 'Try Sutrisno'.

Try Surtrisno menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di Surabaya. Setelah tamat dari SMP 2 Surabaya, ia kemudian melanjutkan ke SMA 2 Surabaya.

Pada usia 13 tahun, ketika Belanda kembali dan melakukan agresi militer, ia ingin bergabung dengan Batalyon Poncowati untuk ikut berperang.

Try Sutrisno yang Kunjungi Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI Sangat Hormat Kepadanya. Simak profil dan biodatanya.
Try Sutrisno yang Kunjungi Jenderal Andika Perkasa, Panglima TNI Sangat Hormat Kepadanya. Simak profil dan biodatanya. (kolase Tribunnews)

Namun karena tidak ada yang menganggap keinginan Try serius, maka ia hanya dipekerjakan sebagai kurir.

Tugasnya adalah mencari informasi ke daerah-daerah yang diduduki oleh tentara Belanda serta mengambil obat untuk Angkatan Darat Indonesia. Hingga pada 1949, Belanda akhirnya dapat dipukul mundur.

Setelah sebelumnya harus pindah ke Mojokerto karena serangan Belanda itu, setelah mundurnya Belanda Try dan keluarganya akhirnya kembali ke Surabaya. Di sana Try melanjutkan sekolahnya dan berhasil tamat dari SMA di usianya yang ke-21.

Lulus dari SMA, Try Sutrisno kemudian melanjutkan Pendidikan ke Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Pendidikan militernya di Atekad selesai pada tahun 1959.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved