Berita Viral
Kisah Bayi Unik di India Dianggap Titisan Dewi, Punya 26 Jari Tangan dan Kaki, Keluarga Bahagia
Seorang bayi di India terlahir dengan 26 jari tangan dan kaki. Oleh keluarga, bayi itu diyakini merupakan titisan dewi. Begini kisah selengkapnya.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Seorang bayi unik yang berasal dari India menyedot masyarakat dunia.
Pasalnya, bayi unik dari India itu memiliki jumlah jari tangan dan kaki yang berbeda dengan orang pada umumnya.
Adapun, bayi di India tersebut lahir dengan 26 jari tangan dan kaki.
Bayi tersebut tinggal di Kaman, dekat Kota Bharatpur, negara bagian Rajasthan.
Pakar medis mengatakan bahwa bayi itu mendapat 26 jari karena kelainan genetik.
Adapun, kelainan genetik itu bernama polidaktili.
Polidaktili merupakan kondisi di mana seseorang memiliki lebih dari 20 jari.
Jari tambahan tersebut bisa muncul baik di jari tangan maupun kaki.
Meski memiliki jumlah jari yang berbeda dari orang pada umumnya, namun kondisi bayi itu dinyatakan sehat.
Tidak ada efek samping dari kemunculan jari-jari tersebut.
Di satu sisi, pihak keluarga mengaku bahagia dengan kondisi jari dari sang bayi.
Pasalnya, bayi tersebut diyakni merupakan titisan dewi.
Dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, sebagaimana dikutip dari pemberitaan New York Post, Selasa (19/9/2023), bayi itu memiliki tujuh jari di setiap tangan dan enam jari di setiap kaki.
Pakar medis mengatakan bahwa bayi perempuan tersebut dilahirkan dengan kelainan genetik langka bernama polidaktili.
Namun, keluarga percaya bahwa sang buah hati merupakan reinkarnasi atau titisan dewi Hindu, Dholagarh Devi.
Dikira sebagai Titisan Dewi
Dholagarh Devi adalah dewi terkenal dengan kuil yang terletak tak jauh dari lokasi kelahiran sang bayi.
Sosoknya dalam bentuk patung digambarkan sebagai seorang gadis muda dengan beberapa tangan menghiasi kuil pemujaan.

Fisik bayi yang tidak biasa membuat sang ibu, Sarju Devi (25), tak kuasa meluapkan kebahagiaan.
Dikutip dari Daily Mail, ayah sang bayi, Gopal Bhattacharya yang berprofesi sebagai polisi juga mengungkapkan kebahagiannya.
Bukan hanya itu, kakak laki-laki Sarju Devi, Deepak, pun turut dalam suka cita yang melimpahi keluarga adiknya.
"Adik saya telah melahirkan seorang bayi yang memiliki 26 jari, dan kami mempertimbangkannya sebagai inkarnasi dari Dholagarh Devi. Kami sangat bahagia," ujarnya.
Meski memiliki jari dengan jumlah melebihi normal, dokter memastikan bahwa kondisi bayi yang tidak disebutkan namanya ini sehat.
Petugas medis di Puskesmas Kaman, tempat bayi dilahirkan, dr BS Soni mengatakan, kondisi tersebut bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
"Tidak ada bahaya atau efek samping dari kondisi ini pada tubuh," kata dia, seperti dilansir dari Newsweek, Selasa.
Kendati demikian, saat ini belum diketahui apakah keluarga bayi berencana menjalani operasi untuk mengurangi jumlah jari di setiap tangan dan kaki.
Kelebihan jari atau polidaktili sendiri merupakan salah satu kelainan paling umum yang terjadi saat kelahiran bayi.
Namun, biasanya hanya berlaku untuk salah satu tangan atau kaki, sehingga kasus di negara bagian Rajasthan ini tergolong jarang terjadi.
Dikutip dari Cleveland Clinic, polidaktili disebabkan gangguan pada gen saat janin masih berkembang dalam rahim.
Gen adalah unsur biologis yang diwariskan orangtua kepada anak-anaknya.
Gen berisi instruksi untuk pertumbuhan dan fungsi setiap sel dalam tubuh manusia.
Baca juga: Wanita di Semarang Lahiran di Toilet Kantor lalu Simpan Jasad Bayi di Jok Motor, Polisi Turun Tangan
Segala sesuatu yang mengganggu atau mengubah gen saat janin berkembang berpotensi menyebabkan kelainan pada tubuhnya, termasuk kondisi polidaktili.
Penelitian menemukan bahwa beberapa bentuk kelainan polidaktili merupakan sifat yang dominan.
Artinya, jika salah satu orangtua membawa kode genetik tersebut, maka bayi berpeluang 50 persen terlahir dengan polidaktili.
Polidaktili atau jari tambahan dapat didiagnosis sebelum bayi lahir dengan menggunakan tes USG.
Tenaga kesehatan biasanya akan mengidentifikasi jari tambahan di tangan atau kaki anak, sebelum akhirnya mendiagnosis sebagai salah satu jenis polidaktili.
Sebelum mendapat penanganan seperti operasi untuk "menormalkan" jari, dokter kemungkinan akan melakukan rontgen terhadap tangan maupun kaki bayi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.