Kebakaran di Kawasan Wisata Bromo

UPDATE Kebakaran Bukit Teletubbies Bromo, Kapolres Probolinggo: Koordinasi Ahli Pidana dan Kejaksaan

Flare asap tersebut diduga kuat menjadi awal kemunculan titik api yang menyebabkan kebakaran Padang Savana Bromo.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/danendra
Kondisi Bukit Teletubbies blok Savana usai dilumat api, Jumat (8/9/2023). 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana memastikan penegakan hukum atas kasus kebakaran Bukit Teletubbies Blok Padang Savana, kawasan Gunung Bromo, Sukapura, Probolinggo, telah sesuai sesuai standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan.

Dalam penegakan hukum kasus tersebut, seorang warga Lumajang berinisial AWEW (41) yang bertindak sebagai manajer atau penanggungjawab Wedding Organizer (WO) yang melakukan sesi pemotretan di kawasan perbukitan tersebut, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Tersangka mengakui lima buah flare asap dan sebuah korek kompor merah merupakan benda miliknya.

Flare asap tersebut diduga kuat menjadi awal kemunculan titik api yang menyebabkan kebakaran Padang Savana Bromo.

Baca juga: Imbas Kebakaran di Kawasan Bromo, Jalan Ranupani Lumajang-Malang Ditutup, Ini Rute Alternatifnya

Selain itu, tersangka juga tidak mengantongi Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi), untuk melakukan sesi pemotretan tersebut.

Sedangkan, lima orang lainnya, telah menjalani serangkaian penyelidikan, dan kini telah dipulangkan. Namun, mereka dikenai sanksi wajib lapor.

Kelima orang tersebut, meliputi pengantin pria HP (39) warga Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, dan pengantin wanita, PMP (26) asal Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.

Lalu, kru foto prewedding, MGG (38) warga Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, dan ET (27) warga Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya.

Baca juga: Masih Ada Sisa Bara Api di Sejumlah Titik Gunung Bromo Probolinggo, Petugas Lakukan Pendinginan

Dan terakhir, juru rias, ARVD (34) warga Kelurahan Tandes, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.

"Hingga kini status kelimanya masih sebagai saksi sebab masih diperlukan proses pendalaman sehingga wajib lapor ke penyidik. Banyak di media sosial yang bertanya kenapa calon pengantinnya tidak ditetapkan sebagai tersangka juga," katanya, dalam keterangan tertulis yang dilansir Subdit Penmas Bidang Humas Polda Jatim, Selasa (12/9/2023).

AKBP Wisnu Wardana menegaskan, saat ini penyidik masih melakukan pendalaman sehingga terhadap kelima orang saksi sehingga masih dikenai sanksi wajib lapor.

"Selain kami juga berkoordinasi dengan ahli pidana dan kejaksaan untuk menentukan status terhadap kelimanya," jelasnya.

Apabila dalam proses pendalaman dan pemeriksaan terdapat bukti-bukti lain yang dapat meningkatkan status dari saksi menjadi tersangka, kata AKBP Wisnu nantinya akan disampaikan kembali ke masyarakat.

"Kami terus lakukan pendalaman, untuk hasilnya nanti akan kami rilis jika pemeriksaan kami anggap selesai," terangnya.

Ia menambahkan, proses penyelidikan dan penyidikan atas kasus tersebut telah dilakukan sesuai dengan SOP penegakkan hukum yang dilakukan oleh kepolisian.

Apalagi penindakan hukum atas kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di sejumlah titik Indonesia merupakan atensi dan instruksi langsung dari Presiden RI Joko Widodo.

"Kasus Karhutla ini merupakan atensi langsung dari Bapak Presiden, sehingga kami juga bekerja sesuai SOP yang ada," pungkas AKBP Wisnu.

Sekadar diketahui, kebakaran Gunung Bromo di Bukit Teletubbies blok Padang Savana, mengakibatkan terputusnya distribusi air bersih di enam desa wilayah Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Untuk memenuhi kebutuhan para warga terpaksa mengambil air bersih ke desa tetangga.

Kepala Desa Jetak, Ngantoro mengatakan kebakaran Gunung Bromo menyebabkan saluran air bersih terputus.

Ada enam desa yang terdampak terputusnya saluran air bersih, yakni Desa Ngadirejo, Ngadas Wonokerto, Wonotoro, Ngadisari, serta Jetak.

"Sumber mata air bersih yang digunakan warga berasal Gunung Wantangan dan Bukit Savana Gunung Bromo. Namun, pipa penyalur air bersih yang terbuat dari PPC rusak terimbas kebakaran," katanya, Senin (11/9/2023).

Ngantoro menjelaskan, saat ini warga harus mengambil air bersih ke desa tetangga.

Selain itu pula membeli air bersih di beberapa sumber milik desa, salah satunya Desa Ngadas.

"Beberapa warga membeli air bersih dari sumber yang berada di Desa Ngadas. Semoga api di kawasan Gunung Bromo lekas padam," jelasnya.

Sementara itu, Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Silvia Verdiana menyebut hingga kini pihaknya masih belum menerima laporan adanya permintaan air bersih dari desa terdampak.

"Jika sudah ada permintaan air bersih dengan berkirim surat, kami akan segera menindaklanjuti dengan mengirimkan air bersih," ungkap Silvia.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved