Berita Trenggalek
Bersihkan Sungai dari Sampah Popok, Warga Trenggalek Ini Sulap Pandean Jadi Desa Wisata Terbaik
Udara bersih nan sejuk bisa ia rasakan setiap pagi, saat berangkat sekolah mengajar anak didiknya di TK Dharma Wanita I Pandean, Kecamatan Dongko
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Titis Jati Permata
Mulai dari tabuh lesung, karawitan, terbang elo, ngundat bengkeng, angon wedus, dan tradisi lainnya.
"Tahun 2021 kita mulai rintis dan wujudkan rencana tersebut dengan dana mandiri dan gotong royong teman-teman," jelas Ririn.
Ia memberdayakan warga sekitar sebagai pemandu fasilitas tersebut dan melibatkan langsung dalam kesenian-kesenian yang ditampilkan.
Warga juga diminta untuk menyediakan makanan dan minuman khas Desa Pandean, mulai dari Sego Tiwul, hingga Kencur Putih.
"Areal parkir, toilet, musala, balai pertemuan, dan fasilitas penunjang lainnya kita bangun sedikit demi sedikit untuk membuat nyaman pengunjung," tambahnya.
Satu persatu pengunjung datang, walaupun hanya ingin bermain di sungai yang diberi nama Taman Watu Kandang tanpa mencoba river tubing atau fasilitas lain di sungai tersebut.
Namun tanpa disadari foto dan video yang diunggah di media sosial oleh pengunjung membuat Desa Pandean semakin dikenal oleh masyarakat Kabupaten Trenggalek hingga makin banyak wisatawan lokal yang datang ke desanya.
"Karena semakin banyak aktivitas di sungai, warga menjadi berpikir berkali-kali untuk membuang sampah di sungai. Masalah sampah pun bisa dibilang sudah teratasi," tegasnya.
Seiiring berjalannya waktu, di tahun 2022 Pemkab Trenggalek menugaskan Desa Pandean untuk mendaftar ke Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Berkompetisi dengan ratusan desa wisata lainnya di seluruh Indonesia, Desa Pandean terus berbenah dengan menambah fasilitas, kuliner tradisional, serta atraksi budaya.
Upaya tersebut tak sia-sia, Desa Wisata Pandean berhasil menjadi salah satu desa wisata berkembang terbaik di Tanah Air dengan meraih juara Harapan 1 Kategori Desa Wisata Berkembang dalam ADWI 2022.
Predikat tersebut sedikit banyak membuat nama Desa Pandean makin melambung hingga wisatawan dari penjuru Indonesia berdatangan.
"Wisatawan dari Sulawesi, dari Kalimantan banyak juga yang kesini," jelas Ririn.
Semakin banyaknya wisatawan dari luar kota dimanfaatkan Ririn untuk mengembangkan homestay di Desa Pandean.
Rumah penduduk disulap menjadi homestay dengan menambah jumlah kamar, memperbaiki interior, dan melakukan pembekalan agar tuan rumah bisa memberikan layanan selayaknya homestay.
| Anggota DPR RI Novita Hardini Tolak Kenaikkan PPN 12 Persen untuk Sekolah Internasional |
|
|---|
| Bocah di Trenggalek Tewas Saat Kejar Layangan, Terpeleset Saat Berlari di Tepian Sungai Kedunglurah |
|
|---|
| Dampak Bencana Tanah Gerak di Trenggalek Meluas, Ratusan Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal |
|
|---|
| Korban Tanah Gerak di Trenggalek Takut Kembali ke Rumah, Kapolres Sediakan Tempat Pengungsian |
|
|---|
| Tanah Gerak di Kecamatan Suruh Trenggalek, Puluhan Jiwa Mengungsi Tinggalkan Rumah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Desa-Pandean-Kecamatan-Dongko-Kabupaten-Trenggalek.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.